Pengertian dan Karakteristik Media Gambar
Media Gambar
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan di Amerika membatasi media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Media juga diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi ( Sadiman, Arif 1984:6). Sedangkn Raharjo (1991) menyatakan bahwa media sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media merupakan alat bantu yang digunakan guru untuk memotifasi belajar peserta didik, memperjelas informasi/pesan pengajaran, memberi tekanan pada bagian yang penting, memberi variasi pengajaran, dan memperjelas struktur pengajaran.
Proses pembelajaran dapat dikatakan proses komunikasi antara guru dengan siswa yang keduanya saling terlibat dalam komunikasi tersebut. Dalam proses komunikasi ada tiga komponen yang harus diperhatikan yaitu sumber pesan, media penyalur pesan dan penerima pesan. Media mempunyai fungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran yaitu berupa saran yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas konsep abstrak dan mempertinggi daya serap/prestasi belajar siswa. Ruseffendi (1992:140) mengungkapkan manfaat dari penggunaan media dalam pengajaran matematika diantaranya: 1). Siswa akan senang, terangsang, tertarik, dan bersikap positif terhadap pengajaran matematika. 2) siswa akan lebih mudah memahami dan mengerti konsep abstrak matematika yang disajikan dalam bentuk konkrit. 3) siswa akan menyadari adanya hubunagan antara pengajaran dengan benda-benda yang ada disekitarnya. 4) konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit, yaitu dalam bentuk model matematika dapat dijadikan objek penelitian dan dapat pula dijadikan alat penelitian ide-ide dan relasi-relasi baru.
Sedangkan gambar dapat diartikan sebagai tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan,dsb) yang dibuat dengan tinta, cat coret, potret, dsb Purwodarminto (dalam Utami:2000). Gambar juga diartikan sebagai media visual yng dapat diamati oleh setiap orang yang memandangnya sebagai wujud perpindahan dari keadaan yang sebenarnya, baik mengenai pemandangan, benda, barang-barang atau suasana kehidupan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah media yang tidak diproyeksikan dan dapat dinikmati oleh semua orang sebagai pindahan dari keadaan yang sebenarnya mengenai orang, suasana, tempat, barang, pemandangan, dan benda-benda yang lain
Karakteristik Media Pembelajaran Gambar
Media gambar dikatakan sangat efektif digunakan dalam pembelajaran di kelas dua, karena media gambar mempunyai beberapa kelebihan diantaranya: 1) bersifat konkrit, gambar realistis menunjukkan pokok-pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 2) dapat mengatasi batas ruang dan waktu, karena tidak semua benda, objek atau peristawa dibawa ke dalam kelas dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tertentu. 3) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, karena dapat menghadirkan hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera. 4) dapat memperjelas suatu masalah 5) murah dan mudah didapat. Sadiman (1984:14) Hal ini juga dikemukakan oleh Hamalik (dalam Subhan: 2003) dalam media pendidikan yang menyatakan bahwa media gambar juga dapat digunakan baik oleh perseorangan maupun kelompok.
Maka dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kelebihan media gambar antara lain bersifat konkrit, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan masalah, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, murah dan mudah didapat serta dapat digunakan untuk perseorangan atau kelompok.
Untuk pemilihan media gambar seyogyaanya tidak terlepas dari konteksnya, bahwasanya media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya telah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu, dan sumber serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan seperti yang diungkap oleh Sadiman (1984:17). Hal senada juga diungkapkan oleh Nana Sudjana (dalam Utami:2000) yang mengemukakan kriteria pemilihan media, yaitu: ketepatan dengan tujuan pengajaran, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakannya, tersedia waktu untuk menggunakannya, dan sesuai dengan taraf berfikir siswa. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam memilih media gambar ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, diantarnya: 1) tujian dan isi. 2) karakteristik siswa. 3) strategi belajar mengajar.4) alokasi waktu dan sumber. 5) prosedur penelitian. 6) organisasi kelompok belajar. 7) keterampilan guru dalam memanfaatkannya. 8) media yang diperlukan mudah diperoleh.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan di Amerika membatasi media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Media juga diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi ( Sadiman, Arif 1984:6). Sedangkn Raharjo (1991) menyatakan bahwa media sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media merupakan alat bantu yang digunakan guru untuk memotifasi belajar peserta didik, memperjelas informasi/pesan pengajaran, memberi tekanan pada bagian yang penting, memberi variasi pengajaran, dan memperjelas struktur pengajaran.
Proses pembelajaran dapat dikatakan proses komunikasi antara guru dengan siswa yang keduanya saling terlibat dalam komunikasi tersebut. Dalam proses komunikasi ada tiga komponen yang harus diperhatikan yaitu sumber pesan, media penyalur pesan dan penerima pesan. Media mempunyai fungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran yaitu berupa saran yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas konsep abstrak dan mempertinggi daya serap/prestasi belajar siswa. Ruseffendi (1992:140) mengungkapkan manfaat dari penggunaan media dalam pengajaran matematika diantaranya: 1). Siswa akan senang, terangsang, tertarik, dan bersikap positif terhadap pengajaran matematika. 2) siswa akan lebih mudah memahami dan mengerti konsep abstrak matematika yang disajikan dalam bentuk konkrit. 3) siswa akan menyadari adanya hubunagan antara pengajaran dengan benda-benda yang ada disekitarnya. 4) konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit, yaitu dalam bentuk model matematika dapat dijadikan objek penelitian dan dapat pula dijadikan alat penelitian ide-ide dan relasi-relasi baru.
Sedangkan gambar dapat diartikan sebagai tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan,dsb) yang dibuat dengan tinta, cat coret, potret, dsb Purwodarminto (dalam Utami:2000). Gambar juga diartikan sebagai media visual yng dapat diamati oleh setiap orang yang memandangnya sebagai wujud perpindahan dari keadaan yang sebenarnya, baik mengenai pemandangan, benda, barang-barang atau suasana kehidupan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah media yang tidak diproyeksikan dan dapat dinikmati oleh semua orang sebagai pindahan dari keadaan yang sebenarnya mengenai orang, suasana, tempat, barang, pemandangan, dan benda-benda yang lain
Karakteristik Media Pembelajaran Gambar
Media gambar dikatakan sangat efektif digunakan dalam pembelajaran di kelas dua, karena media gambar mempunyai beberapa kelebihan diantaranya: 1) bersifat konkrit, gambar realistis menunjukkan pokok-pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 2) dapat mengatasi batas ruang dan waktu, karena tidak semua benda, objek atau peristawa dibawa ke dalam kelas dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tertentu. 3) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, karena dapat menghadirkan hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera. 4) dapat memperjelas suatu masalah 5) murah dan mudah didapat. Sadiman (1984:14) Hal ini juga dikemukakan oleh Hamalik (dalam Subhan: 2003) dalam media pendidikan yang menyatakan bahwa media gambar juga dapat digunakan baik oleh perseorangan maupun kelompok.
Maka dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kelebihan media gambar antara lain bersifat konkrit, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan masalah, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, murah dan mudah didapat serta dapat digunakan untuk perseorangan atau kelompok.
Untuk pemilihan media gambar seyogyaanya tidak terlepas dari konteksnya, bahwasanya media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya telah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu, dan sumber serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan seperti yang diungkap oleh Sadiman (1984:17). Hal senada juga diungkapkan oleh Nana Sudjana (dalam Utami:2000) yang mengemukakan kriteria pemilihan media, yaitu: ketepatan dengan tujuan pengajaran, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakannya, tersedia waktu untuk menggunakannya, dan sesuai dengan taraf berfikir siswa. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam memilih media gambar ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, diantarnya: 1) tujian dan isi. 2) karakteristik siswa. 3) strategi belajar mengajar.4) alokasi waktu dan sumber. 5) prosedur penelitian. 6) organisasi kelompok belajar. 7) keterampilan guru dalam memanfaatkannya. 8) media yang diperlukan mudah diperoleh.