Peran Keluarga Mengendalikan Kenakalan Anak
Kadang ditemui anak yang nakal, dilihat dari tingkah lakunya tentunya. Anak nakal itu dikatakan misalnya seperti berani dengan orang tua, suka menyakiti teman dan lain sebagainya. Kenakalan anak merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik seperti norma hukum maupun norma sosial. Mereka cenderung berbuat tidak selayaknya anak pada umumnya. Keluarga mempunyai peranan penting dalam membentuk karakter anak.
Kedudukan dan peran keluarga dalam kehidupan anak bersifat primer dan fundamental. Keluarga menjadi tempat pembentukan masing-masing anggotanya, termasuk anak-anak yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawab orangtuanya. Perkembangan anak pada umumnya meliputi perkembangan fisik, emosional sosial dan intelektual. Jiwa anak bisa dikatakan sehat apabila aspek perkembangan anak berjalan secara harmonis dan selaras.
Perkembangan jiwa seseorang terdapat periode-periode atau tahapannya, yang apabila pada suatu periode tidak dapat dilalui dengan harmonis maka akan timbul gejala-gejala yang menunjukkan misalnya keterlambatan, ketegangan, kesulitan penyesuaian diri kepribadian yang terganggu. Dampak terburuk dari proses perkembangan yang gagal adalah ketidakmapuan dalam tugas sebagai makhluk sosial untuk mengadakan hubungan antar manusia yang memuaskan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang di lingkungannya.
Keluarga sebagai kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menepati mempunyai kedudukan yang primer dan peranan yang besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya. Keluarga yang gagal memberi cinta kasih dan perhatian akan memupuk kebencian, rasa tidak aman dan tindak kekerasan. Bila keluarga salah dalam memberikan pendidikan, akan menjerumuskan anak ke jalan yang salah. Salah satu pendidikan yang salah adalah memanjakan anak.
Faktor yang menyebabkan orang tua memanjakan anaknya
1. Orang tua dahulu mempunyai pengalaman hidup yang pahit dan miskin sehingga dia tidak menghendaki anak-anaknya dari situasi yang serba sulit.
2. Orang tua mempunyai konsep kebahagiaan yang kurang tepat. Misalnya menyenangkan hati anak dengan menuruti semua permintaannya.
3. Orang tua anak tersebut dahulunya dimanjakan oleh orang tuanya pula sehingga pengalaman itu diwariskan kepada anaknya sekarang.
4. Orang tua yang sibuk tidak ada waktu untuk anak. Orang tua itu merasa bersalah, sehingga menuruti semua permintaan anak sebagai pengganti perhatian orang tua.
5. Orang tua yang membedakan anak-anak mereka. Anak yang merasa diperlakukan tidak adil akan kecewa. Anak akan melakukan protes dalam berbagai bentuk kenakalan.
Keluarga menjadi tempat pendidikan pertama yang dibutuhkan seorang anak. Cara keluarga atau orang tua dalam mendidik anak akan menentukan. Sebab pendidikan pada prinsipnya adalah untuk meletakkan dasar dan arah bagi seorang anak. Keluarga mempunyai peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadi seorang anak.
Pendidikan yang baik yang diberikan keluarga akan mengembangkan kedewasaan pribadi anak tersebut. Anak itu menjadi seorang yang mandiri, penuh tangung jawab terhadap tugas dan kewajibannya, menghormati sesama manusia dan hidup sesuai martabat dan citranya. Sebaliknya pendidikan yang salah dapat menyebabkan perkembangan pribadi anak yang tidak baik.
Sumber: belajarpsikologi.com
Kedudukan dan peran keluarga dalam kehidupan anak bersifat primer dan fundamental. Keluarga menjadi tempat pembentukan masing-masing anggotanya, termasuk anak-anak yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawab orangtuanya. Perkembangan anak pada umumnya meliputi perkembangan fisik, emosional sosial dan intelektual. Jiwa anak bisa dikatakan sehat apabila aspek perkembangan anak berjalan secara harmonis dan selaras.
Perkembangan jiwa seseorang terdapat periode-periode atau tahapannya, yang apabila pada suatu periode tidak dapat dilalui dengan harmonis maka akan timbul gejala-gejala yang menunjukkan misalnya keterlambatan, ketegangan, kesulitan penyesuaian diri kepribadian yang terganggu. Dampak terburuk dari proses perkembangan yang gagal adalah ketidakmapuan dalam tugas sebagai makhluk sosial untuk mengadakan hubungan antar manusia yang memuaskan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang di lingkungannya.
Keluarga sebagai kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menepati mempunyai kedudukan yang primer dan peranan yang besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya. Keluarga yang gagal memberi cinta kasih dan perhatian akan memupuk kebencian, rasa tidak aman dan tindak kekerasan. Bila keluarga salah dalam memberikan pendidikan, akan menjerumuskan anak ke jalan yang salah. Salah satu pendidikan yang salah adalah memanjakan anak.
Faktor yang menyebabkan orang tua memanjakan anaknya
1. Orang tua dahulu mempunyai pengalaman hidup yang pahit dan miskin sehingga dia tidak menghendaki anak-anaknya dari situasi yang serba sulit.
2. Orang tua mempunyai konsep kebahagiaan yang kurang tepat. Misalnya menyenangkan hati anak dengan menuruti semua permintaannya.
3. Orang tua anak tersebut dahulunya dimanjakan oleh orang tuanya pula sehingga pengalaman itu diwariskan kepada anaknya sekarang.
4. Orang tua yang sibuk tidak ada waktu untuk anak. Orang tua itu merasa bersalah, sehingga menuruti semua permintaan anak sebagai pengganti perhatian orang tua.
5. Orang tua yang membedakan anak-anak mereka. Anak yang merasa diperlakukan tidak adil akan kecewa. Anak akan melakukan protes dalam berbagai bentuk kenakalan.
Keluarga menjadi tempat pendidikan pertama yang dibutuhkan seorang anak. Cara keluarga atau orang tua dalam mendidik anak akan menentukan. Sebab pendidikan pada prinsipnya adalah untuk meletakkan dasar dan arah bagi seorang anak. Keluarga mempunyai peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadi seorang anak.
Pendidikan yang baik yang diberikan keluarga akan mengembangkan kedewasaan pribadi anak tersebut. Anak itu menjadi seorang yang mandiri, penuh tangung jawab terhadap tugas dan kewajibannya, menghormati sesama manusia dan hidup sesuai martabat dan citranya. Sebaliknya pendidikan yang salah dapat menyebabkan perkembangan pribadi anak yang tidak baik.
Sumber: belajarpsikologi.com