Februari Buku Pelajaran Kurikulum Baru Dicetak
Bulan Februari 2013, Kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) targetnya akan mencetak buku pelajaran baru terkait dengan kurikulum baru yang akan diterapkan Juni 2013. Buku pelajaran ini akan diperbanyak setelah silabus yang disusun pihak Kemendikbud selesai.
Pembahasan silabus sendiri sudah dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud pada awal Desember lalu. Penyusunan silabus melibatkan para guru, dosen dan ahli pendidikan. Hal ini dilakukan agar konten dalam buku pelajaran terjaga, tidak terkontaminasi hal-hal yang semestinya bukan konsumsi anak.
Dalam Kurikulum 2013 Kemendikbud melaksanakan kebijakan baru, yaitu buku pelajaran yang akan digunakan guru dan peserta didik akan dibuat oleh tim penyusun yang dibentuk Kemendikbud dengan beranggotakan guru-guru dan para ahli pendidikan. Ini dilakukan untuk menghindari konten yang tidak sesuai. Tim penyusun bertanggung jawab penuh pada buku pelajaran yang digunakan di sekolah.
Saat ini silabus untuk buku ajar bagi guru dan peserta didik masih dimatangkan lagi agar Februari proses pencetakkan atau penggandaannya dapat langsung dilaksanakan. Hal ini sesuai yang dikatakan Mendikbud. "Setelah rumusan dan silabusnya selesai baru digandakan. Sekitar Februari nanti akan digandakan," kata Muhammad Nuh ketika berkunjung ke Pondok Pesantren Nadhlatul Wathon di Pancor, Nusa Tenggara Barat, Minggu (16/12/2012).
Nantinya wewenang penggandaan buku pelajaran untuk Kurikulum 2013 ini sendiri, oleh pihak kementerian akan diserahkan pada tiap pemerintah daerah. Dengan demikian, masing-masing daerah dapat memperbanyak buku pelajarn yang akan digunakan sesuai kebutuhan berdasarkan jumlah guru dan peserta didik.
Pembahasan silabus sendiri sudah dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud pada awal Desember lalu. Penyusunan silabus melibatkan para guru, dosen dan ahli pendidikan. Hal ini dilakukan agar konten dalam buku pelajaran terjaga, tidak terkontaminasi hal-hal yang semestinya bukan konsumsi anak.
Dalam Kurikulum 2013 Kemendikbud melaksanakan kebijakan baru, yaitu buku pelajaran yang akan digunakan guru dan peserta didik akan dibuat oleh tim penyusun yang dibentuk Kemendikbud dengan beranggotakan guru-guru dan para ahli pendidikan. Ini dilakukan untuk menghindari konten yang tidak sesuai. Tim penyusun bertanggung jawab penuh pada buku pelajaran yang digunakan di sekolah.
Saat ini silabus untuk buku ajar bagi guru dan peserta didik masih dimatangkan lagi agar Februari proses pencetakkan atau penggandaannya dapat langsung dilaksanakan. Hal ini sesuai yang dikatakan Mendikbud. "Setelah rumusan dan silabusnya selesai baru digandakan. Sekitar Februari nanti akan digandakan," kata Muhammad Nuh ketika berkunjung ke Pondok Pesantren Nadhlatul Wathon di Pancor, Nusa Tenggara Barat, Minggu (16/12/2012).
Nantinya wewenang penggandaan buku pelajaran untuk Kurikulum 2013 ini sendiri, oleh pihak kementerian akan diserahkan pada tiap pemerintah daerah. Dengan demikian, masing-masing daerah dapat memperbanyak buku pelajarn yang akan digunakan sesuai kebutuhan berdasarkan jumlah guru dan peserta didik.