Kunci Keberhasilan Kurikulum Baru Ada Pada Guru
Salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada Juli 2013 mendatang terletak kesiapan para guru. Hal ini dikatakan oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali Dr Made Alit Mariana M.Pd.
"Para guru harus siap untuk menerapkan dan mengimplementasikan materi sesuai dengan kurikulum tersebut," kata Alit Mariana dikutip dari Antara (23/03/2013).
Meskipun kunci keberhasilan pelaksanaan kurikulum baru yang akan memakai metode tematik untuk Sekolah Dasar (SD) ada di tangan guru. Namun, pemerintah terkesan lambat melatih para guru untuk menerapkan kurikulum baru.
Pendidikan dan pelatihan (diklat) guru yang awalnya direncanakan pada bulan Maret mundur menjadi April mendatang. Mundurnya diklat bagi guru-guru karena anggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum cair.
Pada tahap awal pendidikan dan pelatihan kurikulum baru, akan diikuti oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas pendidikan. untuk jenjang sekolah dasar akan diikuti guru kelas 1, guru kelas 4 dan guru pendidikan jasmani yang sudah terpilih di masing-masing sekolah.
Dengan mundurnya jadwal pelatihan bagi guru-guru yang akan menerapkan Kurikulum Baru dikhawatirkan berpengaruh terhadap kesiapan guru karena waktu pelatihan sangat singkat dan mepet dengan target pelaksanaan Juli mendatang diterapkan kurikulum baru itu.
"Awalnya pelatihan kepada guru-guru inti memang direncanakan Maret ini harus sudah dilakukan. Namun karena anggaran di Kemendikbud belum cair, jadi pelatihan itu molor. Namun kami memastikan pelatihan bisa digelar pertengahan April," kata Alit Mariana.
Anggaran program pendidikan tahun 2013 di Kemendikbud mestinya sudah bisa cair Januari lalu. Namun karena ada perubahan anggaran sehingga masih harus melalui pengajuan dan pembahasan di DPR-RI.
Keterlambatan pencairan anggaran itu sangat berpengaruh terhadap program pemerintah pusat (Kemendikbud). LPMP yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat, dengan demikian juga berpengaruh terhadap program yang akan dijalankan LPMP. Salah satunya diklat guru dalam rangka persiapan implementasi kurikulum baru.
Tertundanya pelatihan itu akan sangat berpengaruh kepada kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum baru. Pada akhirnya hal ini mempengaruhi kualitas pendidikan di daerah. Lalu bagaimana kurikulum baru akan berhasil secara maksimal jika tidak segera dilatih?
"Para guru harus siap untuk menerapkan dan mengimplementasikan materi sesuai dengan kurikulum tersebut," kata Alit Mariana dikutip dari Antara (23/03/2013).
Meskipun kunci keberhasilan pelaksanaan kurikulum baru yang akan memakai metode tematik untuk Sekolah Dasar (SD) ada di tangan guru. Namun, pemerintah terkesan lambat melatih para guru untuk menerapkan kurikulum baru.
Pendidikan dan pelatihan (diklat) guru yang awalnya direncanakan pada bulan Maret mundur menjadi April mendatang. Mundurnya diklat bagi guru-guru karena anggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum cair.
Pada tahap awal pendidikan dan pelatihan kurikulum baru, akan diikuti oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas pendidikan. untuk jenjang sekolah dasar akan diikuti guru kelas 1, guru kelas 4 dan guru pendidikan jasmani yang sudah terpilih di masing-masing sekolah.
Dengan mundurnya jadwal pelatihan bagi guru-guru yang akan menerapkan Kurikulum Baru dikhawatirkan berpengaruh terhadap kesiapan guru karena waktu pelatihan sangat singkat dan mepet dengan target pelaksanaan Juli mendatang diterapkan kurikulum baru itu.
"Awalnya pelatihan kepada guru-guru inti memang direncanakan Maret ini harus sudah dilakukan. Namun karena anggaran di Kemendikbud belum cair, jadi pelatihan itu molor. Namun kami memastikan pelatihan bisa digelar pertengahan April," kata Alit Mariana.
Anggaran program pendidikan tahun 2013 di Kemendikbud mestinya sudah bisa cair Januari lalu. Namun karena ada perubahan anggaran sehingga masih harus melalui pengajuan dan pembahasan di DPR-RI.
Keterlambatan pencairan anggaran itu sangat berpengaruh terhadap program pemerintah pusat (Kemendikbud). LPMP yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat, dengan demikian juga berpengaruh terhadap program yang akan dijalankan LPMP. Salah satunya diklat guru dalam rangka persiapan implementasi kurikulum baru.
Tertundanya pelatihan itu akan sangat berpengaruh kepada kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum baru. Pada akhirnya hal ini mempengaruhi kualitas pendidikan di daerah. Lalu bagaimana kurikulum baru akan berhasil secara maksimal jika tidak segera dilatih?