Kurikulum 2013 Akan Tetap Dilaksanakan Juli
Kurikulum 2013 akan tetap dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2013/2014 yang dimulai pertengahan Juli mendatang. Meskipun banyak kritik dan penolakan terhadap Kurikulum 2013 tidak menyurutkan niat pemerintah untuk menerapkan pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada tahap awal Kurikulum 2013 diterapkan dengan pendekatan terbatas dan bertahap.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh menegaskan bahwa tidak akan ada penundaan atau uji coba terhadap Kurikulum 2013. Dikutip dari Kompas.com (13/4/2013) Mohammad Nuh siap bertemu dengan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono untuk melaporkan perkembangan kurikulum baru ini.
"Kurikulum 2013 akan tetap dilaksanakan tahun ini. Saya akan lapor ke Presiden," kata Nuh di Jakarta.
Menurut pengakuan M Nuh, sejak awal Presiden mendukung dengan perubahan kurikulum dan meminta untuk mempersiapkan Kurikulum Baru. Orang nomor satu di Indonesia itu juga memberikan arahan terkait implementasi Kurikulum 2013.
Paparan terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 juga telah disampaikan di hadapan Wakil Presiden Boediono. Tanggapan positif muncul dari Wapres dan juga ada kebijakan baru untuk Kurikulum 2013 mengenai jumlah sasaran sekolah yang akan menerapkan Kurikulum 2013.
Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) yang rencananya di tahun pertama penerapannya dilakukan pada 30 persen SD dikurangi menjadi hanya 5 persen. Pada tahap pertama penerapan kurikulum 2013 dilaksanakan pada kelas I dan kelas IV.
"Awalnya, kan, untuk SD target 30 persen. Tapi karena terbatas dan realistis saja, dikurangi menjadi hanya lima persen. Untuk SMP ada tujuh persen dan SMA/SMK tetap 100 persen," kata M Nuh.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh menegaskan bahwa tidak akan ada penundaan atau uji coba terhadap Kurikulum 2013. Dikutip dari Kompas.com (13/4/2013) Mohammad Nuh siap bertemu dengan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono untuk melaporkan perkembangan kurikulum baru ini.
"Kurikulum 2013 akan tetap dilaksanakan tahun ini. Saya akan lapor ke Presiden," kata Nuh di Jakarta.
Menurut pengakuan M Nuh, sejak awal Presiden mendukung dengan perubahan kurikulum dan meminta untuk mempersiapkan Kurikulum Baru. Orang nomor satu di Indonesia itu juga memberikan arahan terkait implementasi Kurikulum 2013.
Paparan terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 juga telah disampaikan di hadapan Wakil Presiden Boediono. Tanggapan positif muncul dari Wapres dan juga ada kebijakan baru untuk Kurikulum 2013 mengenai jumlah sasaran sekolah yang akan menerapkan Kurikulum 2013.
Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) yang rencananya di tahun pertama penerapannya dilakukan pada 30 persen SD dikurangi menjadi hanya 5 persen. Pada tahap pertama penerapan kurikulum 2013 dilaksanakan pada kelas I dan kelas IV.
"Awalnya, kan, untuk SD target 30 persen. Tapi karena terbatas dan realistis saja, dikurangi menjadi hanya lima persen. Untuk SMP ada tujuh persen dan SMA/SMK tetap 100 persen," kata M Nuh.