2.598 SD Jadi Sasaran Penerapan Kurikulum 2013
Sebanyak 2.598 Sekolah Dasar (SD) ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi sasaran penerapan Kurikulum 2013. Mendikbud Mohammad Nuh menjelaskan dipastikan jumlah sekolah tersebut mewakili setiap provinsi di Indonesia. "Pelaksanaannya bertahap dan terbatas, tidak kenal uji coba," kata Nuh dikutip dari Republika (06/05/2013).
Kemendikbud telah menetapkan 6.410 sekolah yang menjadi sasaran implementasi Kurikulum 2013. Sekolah tersebut terdiri dari 2.598 SD, 1521 SMP, 1.270 SMA, dan 1.021 SMK. Setidaknya 56.113 guru dan 1.535.065 siswa yang akan merasakan kurikulum pengganti KTSP tersebut.
Penerapan Kurikulum 2013 untuk jenjang SD ini mengalami pengurangan. Sebelumnya Kemendikbud merencanakan 30 persen atau sekitar 44.609 SD yang akan menerapkan kurikulum tematik integratif itu. Menurut Nuh, sekolah yang menjadi sasaran penerapan Kurikulum 2013 berbasis provinsi dan diprioritaskan pada sekolah yang sudah siap. Tahap awal untuk SD akan dilaksanakan pada kelas I dan kelas IV.
Nuh menjelaskan konsolidasi penyiapan akhir mulai dari pengadaan buku dan pelatihan guru Kurikulum 2013 akan dilakukan pada 23-27 Mei 2013. Sedangkan evaluasi dan pelatihan baru bagi guru dilakukan setelah pelatihan sebelumnya, yakni September sampai Oktober.
Saat ini untuk pengadaan buku sedang dalam tahap lelang. Nuh memastikan perusahaan yang akan mencetak buku Kurikulum 2013 memiliki track record yang baik. Karena sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013 berbasis provinsi, ia pun menjamin distribusi buku akan sampai dalam waktu satu hari.
Untuk anggaran, Nuh mengatakan DPR telah menyetujui anggaran Kurikulum 2013 pada tanggal 21 Desember 2013 lalu. Sedangkan jumlah anggaran Kurikulum 2013 tidak lebih dari Rp 800 miliar. Saat ini, Kemdikbud sedang mematangkan nominal anggaran Kurikulum 2013. "Anggaran prinsipnya sudah oke, dan penetapannya bergantung dari sasarannya itu," kata Nuh.
Kemendikbud telah menetapkan 6.410 sekolah yang menjadi sasaran implementasi Kurikulum 2013. Sekolah tersebut terdiri dari 2.598 SD, 1521 SMP, 1.270 SMA, dan 1.021 SMK. Setidaknya 56.113 guru dan 1.535.065 siswa yang akan merasakan kurikulum pengganti KTSP tersebut.
Penerapan Kurikulum 2013 untuk jenjang SD ini mengalami pengurangan. Sebelumnya Kemendikbud merencanakan 30 persen atau sekitar 44.609 SD yang akan menerapkan kurikulum tematik integratif itu. Menurut Nuh, sekolah yang menjadi sasaran penerapan Kurikulum 2013 berbasis provinsi dan diprioritaskan pada sekolah yang sudah siap. Tahap awal untuk SD akan dilaksanakan pada kelas I dan kelas IV.
Nuh menjelaskan konsolidasi penyiapan akhir mulai dari pengadaan buku dan pelatihan guru Kurikulum 2013 akan dilakukan pada 23-27 Mei 2013. Sedangkan evaluasi dan pelatihan baru bagi guru dilakukan setelah pelatihan sebelumnya, yakni September sampai Oktober.
Saat ini untuk pengadaan buku sedang dalam tahap lelang. Nuh memastikan perusahaan yang akan mencetak buku Kurikulum 2013 memiliki track record yang baik. Karena sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013 berbasis provinsi, ia pun menjamin distribusi buku akan sampai dalam waktu satu hari.
Untuk anggaran, Nuh mengatakan DPR telah menyetujui anggaran Kurikulum 2013 pada tanggal 21 Desember 2013 lalu. Sedangkan jumlah anggaran Kurikulum 2013 tidak lebih dari Rp 800 miliar. Saat ini, Kemdikbud sedang mematangkan nominal anggaran Kurikulum 2013. "Anggaran prinsipnya sudah oke, dan penetapannya bergantung dari sasarannya itu," kata Nuh.