Setiap Tahun Buku Pelajaran SD akan Ganti Baru
Buku teks pelajaran yang akan dipakai untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kurikulum 2013 akan berlaku sekali pakai. Untuk tahun berikutnya, pemerintah akan mencetak buku baru. Setiap tahun akan dicetak buku pelajaran baru untuk SD.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Ramon Mohandas di Jakarta menjelaskan bergantinya buku pelajaran SD tiap tahun ini terkait dengan bentuk evaluasi peserta didik pada Kurikulum 2013.
“Buku akan dicetak tiap tahun karena buku untuk SD tidak bisa digunakan untuk (peserta didik) berikutnya karena sudah dicoret-coret,” kata Ramon dikutip dari Republika (06/06/2013).
Evaluasi peserta didik pada kurikulum baru yang memakai metode tematik integratif dilakukan melalui penilaian portofolio. Pengukuran dilakukan secara autentik atas apa yang peserta didik lakukan dan dinilai secara kualitatif.
“Semua aktivitas mereka dikumpulkan oleh guru dan bisa dilihat prosesnya dengan tugas yang diberikan,” kata Ramon.
Pada Kurikulum 2013 buku pelajaran SD dibuat oleh tim penyusun yang dibentuk Kemendikbud. Pemerintah akan mencetak buku sebanyak jumlah peserta didik dan membagikannya secara gratis. Pengadaan buku untuk jenjang SD ditanggung penuh oleh pemerintah.
Saat ini menurut Ramon, buku yang dicetak baru untuk semester 1 sebanyak 5 buku masing-masing terdiri atas satu buku agama dan empat buku tema. Mulai tahun ajaran baru 2013/2014 yang dimulai Juli mendatang, Kurikulum 2013 hanya diterapkan pada kelas 1 dan 4.
“Seharusnya untuk satu tahun kelas 1 ada 8 tema dan kelas 4 ada 9 tema. Tapi sekarang yang dikembangkan baru 4 buku pertama saja. Buku semestar kedua dikembangkan setelah ini selesai semua dan akan digunakan Januari tahun depan,” jelas Ramon.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Ramon Mohandas di Jakarta menjelaskan bergantinya buku pelajaran SD tiap tahun ini terkait dengan bentuk evaluasi peserta didik pada Kurikulum 2013.
“Buku akan dicetak tiap tahun karena buku untuk SD tidak bisa digunakan untuk (peserta didik) berikutnya karena sudah dicoret-coret,” kata Ramon dikutip dari Republika (06/06/2013).
Evaluasi peserta didik pada kurikulum baru yang memakai metode tematik integratif dilakukan melalui penilaian portofolio. Pengukuran dilakukan secara autentik atas apa yang peserta didik lakukan dan dinilai secara kualitatif.
“Semua aktivitas mereka dikumpulkan oleh guru dan bisa dilihat prosesnya dengan tugas yang diberikan,” kata Ramon.
Pada Kurikulum 2013 buku pelajaran SD dibuat oleh tim penyusun yang dibentuk Kemendikbud. Pemerintah akan mencetak buku sebanyak jumlah peserta didik dan membagikannya secara gratis. Pengadaan buku untuk jenjang SD ditanggung penuh oleh pemerintah.
Saat ini menurut Ramon, buku yang dicetak baru untuk semester 1 sebanyak 5 buku masing-masing terdiri atas satu buku agama dan empat buku tema. Mulai tahun ajaran baru 2013/2014 yang dimulai Juli mendatang, Kurikulum 2013 hanya diterapkan pada kelas 1 dan 4.
“Seharusnya untuk satu tahun kelas 1 ada 8 tema dan kelas 4 ada 9 tema. Tapi sekarang yang dikembangkan baru 4 buku pertama saja. Buku semestar kedua dikembangkan setelah ini selesai semua dan akan digunakan Januari tahun depan,” jelas Ramon.