Mengasah Kreativitas Guru dengan Lesson Study
Lesson study untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran siswa secara terus-menerus berdasarkan data. |
Kegiatan Lesson Study tersusun atas 4 kegiatan yaitu:
1. Perencanaan, tahapan ini adalah tahapan analisis terhadap kebutuhan dan permasalahan yang terjadi dilapangan selanjutnya bersama-sama mencari solusi dengan melakukan sebuah perencanaan yang matang yang diharapkan mampu mengantisipasi perbaikan dari permasalahan yang terjadi dilapangan.
2. Pelaksanaan, tahapan ini terdiri atas 2 tahapan yaitu tahapan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah satu pengajar dan tahapan pengamatan oleh anggota komunitas Lesson Study yang berperan sebagai observer.
3. Refleksi, tahapan ini adalah tahapan yang dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti oleh seluruh peserta Lesson Study. Diskusi dimulai dengan penyampaian hal yang diperoleh selama proses serta kesan-kesan saat mengajar, diikuti dengan komentar, tanggapan, masukan, saran dari anggota komunitas proses Lesson Study dengan bukti hasil pengamatan.
4. Tindak lanjut. Tahapan ini adalah tahapan lanjutan dari hasil refleksi dari hasil perolehan pengetahuan baru atau keputusan-keputusan penting dalam perbaikan dan peningkatan dalam proses pembelajaran.
Pelaksnaan Lesson Study di SD Muhammadiyah 9 ternyata mampu memberikan dampak positif terhadap semua guru. Untuk menjaga konsistensi penerapan Lesson Study di SD Muhammadiyah 9, sekolah memilih salah satu koordinator untuk tertibnya pelaksanaan. Koordinator bertugas melakukan pendaftaran guru yang akan melakukan open class sampai pembuatan pengumuman serta mendata guru yang mempunyai jam kosong untuk bertindak sebagi observer kegiatan.
Prinsipnya penerapan Lesson Study mampu menginspirasi guru untuk lebih jeli mengamati permasalahan yang terjadi di lapangan yang selanjutkan akan memicu munculnya ide kreatif guru untuk mencari solusi permasalahan yang ditemukan dilanjutkan merancang pembelajaran dengan tujuan untuk mengembangan siswa sekaligus sebagai upaya peningkatan uji kompetensi professional dan kompetensi pedagogik seorang guru.
Dalam merancang ide kreatifnya secara langsung guru akan membangun kompetensi sosial dengan teman sejawat dalam rangka melakukan perencanaan yang baik untuk menerapkan ide kreatif dalam pembelajaran, karena kreatif berarti guru mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga mampu mewadahi semua tingkat kemampuan siswa.
Proses penerapan dan refleksi Lesson Study berarti guru secara langsung melakukan uji kemampuan kompetensi kepribadian yang baik pada diri sendiri. Guru harus berjiwa besar dan harus menjadi suri teladan baik dalam mengajar yang langsung diobservasi oleh banyak orang. Selain itu, kompetensi kepribadian juga penting untuk bekal saat proses refleksi dimana prosesnya diwarnai dengan komentar, tanggapan, masukan, saran dari para observer. Karena hanya guru yang berjiwa besar yang mampu menerima semua itu untuk proses kebaikan.
Guru yang berada dalam komunitas Lesson Study akan menjadi pandai menempatkan dirinya menjadi lebih baik, karena dalam pelaksanaannya secara tidak langsung mempunyai efek timbal balik terhadap diri sendiri. Ketika guru sebagai pengajar maka guru harus menemukan masalah dan mencari diagnosa solusi, tetapi ketika guru ditempatkan sebagai observer, maka guru akan menemukan kelemahan dari proses yang dilihat, secara otomatis guru tersebut tahu yang lebih baik bagaimana membangun kelemahan yang ditemukan dalam proses.
Secara tidak lansung observer akan berusaha menerapkan saran-saran atau masukan yang pernah dilontarkan pada pengajar lain kepada dirinya sendiri dan akan berusaha menemukan yang lebih baik saat menjadi pengajar saat open class. Dari proses tersebut pasti akan muncul keinginan dari guru pengajar untuk mengajar lebih baik. Karena pada setiap proses Lesson Study guru yang melakukan perubahan adalah guru yang berhasil menjawab pertanyaan "Belajar apakah aku hari ini dari siswa?” selain perbaikan dari masukan, saran dan solusi observer.
Penulis berharap dengan tulisan ini, mampu menginspirasi guru untuk berpartisipasi aktif dalam program Lesson Study baik yang dilakukan di lingkungan sekolah maupun mengikuti komunitas Lesson study yang ada di wilayah setempat, sekaligus mampu menginspirasi instansi sekolah untuk mewadahi program yang bersifat positif dan memberikan kesempatan untuk warga sekolah khususnya guru dalam rangka pengembangan ilmu dan kemampuan.
*) Ditulis oleh Louis Ifka Arishinta, Guru SD Muhammadiyah 9 Malang dan Mahasiswa Pascasarjana MKPP UMM