Mendikbud Segera Evaluasi Kurikulum 2013
Anies: "dalam menjalankan evaluasi ini, kita ingin melihat implementasi kurikulum secara jernih". |
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan implementasi Kurikulum 2013 yang sudah berjalan dua tahun ini. Titik utama evaluasi ini bukan semata mengukur kuantitas atau jangkauan implementasi, melainkan kualitas dan intensitas implementasi konten kurikulumnya.
Dilansir dari JPNN (13/11/2014), Anies mengatakan kementeriannya tidak akan memperjuangkan ego untuk nekad menjalankan terus implementasi Kurikulum 2013 tanpa evaluasi. Kurikulum merupakan urusan negara karena menyangkut masa depan anak-anak Indonesia.
"Saat evaluasi nanti, lepaskan semua kepentingan. Kepentingan utama harus masa depan anak-anak," kata Anies.
Meskipun begitu, belum ada tanda-tanda akan mengubah kurikulum baru itu secara total. Dilihat dari anggaran di APBN 2015, potensi terjadi revisi Kurikulum 2013 tahun depan sangat sulit. Anggaran dengan nama kegiatan memantapkan implementasi Kurikulum 2013 telah dikunci.
Jika pemerintah saat ini memaksakan ada agenda baru maka harus ada revisi nomenklatur anggaran. Total anggaran yang mencapai Rp 1,3 triliun itu difokuskan untuk menuntaskan implementasi Kurikulum 2013. Tahun ini Kurikulum 2013 telah diterapkan di kelas I, II, IV, dan V SD. Tahun depan, siswa di kelas III dan VI SD mulai merasakan kurikulum baru.