PGRI Keberatan Hasil UKG 2015 Dipublikasikan
Ini akan mengurangi kepercayaan orangtua murid kepada guru dan juga akan mempermalukan guru itu sendiri. |
"Kalau seorang guru hasil UKG nilainya 32 dan diketahui orangtua murid maka akan mengurangi kepercayaan orangtua murid kepada guru. Ini juga akan mempermalukan guru itu sendiri," kata Ketua Umum PB PGRI Sulistiyo yang SekolahDasar.Net kutip dari Republika (21/10/15).
Sulistiyo mengatakan, UKG tidak menentukan tingkat kualitas seorang guru. Ujian melalui UKG sulit untuk mengukur kinerja guru. Apalagi, sekarang guru honorer diwajibkan mengikuti UKG. Menurutnya hal ini patut dipertanyakan karena selama ini guru honorer tidak pernah mengikuti pelatihan dan pembinaan.
"Guru honorer hanya dibayar dua ratus sampai tiga ratus ribu, sangat minim, tidak manusiawi. Guru honorer juga tak pernah diberi pelatihan, mengapa tiba-tiba mau disuruh ikut UKG," kata Sulistiyo.
UKG tidak mampu menggambarkan kemampuan guru secara utuh. UKG dinilai tidak bisa digunakan untuk menguji kepribadian guru sebab yang diujikan hanya kemampuan pedagogik dan profesionalitas saja.
Sulistiyo mencontohkan, ada seorang guru yang cara mengajarnya bagus dan murid-murid senang jika dia yang mengajar. Masyarakat sekitar juga menghargai guru tersebut karena berdedikasi dan rajin. Namun, sayang guru tersebut hasil UKG-nya rendah.
Baca juga: Hasil UKG Tahun Ini Akan Dikirim ke Orang Tua Siswa
Sebelumnya, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Sumarna Surapranata mendukung ide sejumlah kalangan yang meminta pemerintah mengirimkan hasil UKG 2015 ke sekolah dan orang tua siswa. Agar guru serius mengikuti UKG 2015.
"Sampaikan saja ke siswa atau ke orang tua. Supaya mereka juga tahu, ini memang sekolahnya bagus. Ini perlu didororng. Buktinya di sini tadi ada yang bilang ikut UKG tidak serius. Guru asal-asalan karena tidak ada pengaruhnya (ke TPG)," kata Sumarna.