Jangan Serahkan Pendidikan Moral Hanya ke Sekolah
Selain sekolah sebagai institusi pendidikan formal, keluarga dan masyarakat juga harus bertanggungjawab dalam mendidik anak. |
Peneliti Merapi Cultural Institute Agustinus Sucipto mengatakan guru sebagai ujung tombak pendidikan memikul tanggungjawab berat untuk membentuk generasi muda bangsa ini. Menghadapi generasi muda yang makin melek teknologi dengan berbagai persoalan yang ada pada mereka.
Guru dalam proses mendidik mempunyai kewajiban memberi penghargaan (reward) bagi yang peserta didik yang dianggap baik dan memberi hukuman (punishment) bagi yang melanggar atau tidak sesuai dengan tujuan pendidikan.
Tetapi dalam beberapa kasus punishment, guru justru harus berhadapan dengan jerat hukum pidana karena di anggap melangar Undang-Undang Perlindungan Anak. Maraknya guru yang berurusan kasus pidana mengakibatkan guru menjadi takut untuk memberi hukuman.
Baca juga: Inilah Peraturan Pemerintah Untuk Melindungi Guru
Akhirnya hal itu bisa berakibat pada pembiaran terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik. Untuk mengatasi dekadensi moral saat ini sangat tidak adil apabila orang tua melimpahkan seluruhnya pada institusi pendidikan formal.
"Perlu adanya paradigma baru bahwa pendidikan moralitas generasi muda menjadi tanggungjawab bersama. Selain sekolah sebagai institusi pendidikan formal, keluarga dan masyarakat juga harus bertanggungjawab dalam mendidik," kata Agus yang SekolahDasar.Net kutip dari republika.co.id (12/06/16).
Keluargalah tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak. Sayangnya, banyak orang tua justru menyerahkan pendidikan kepada sekolah karena merasa sudah membayar. Padahal, proses pendidikan di sekolah hanya tujuh sampai delapan jam, selebihnya bersama orangtua dan di masyarakat.
Baca juga: Peran Sekolah dan Keluarga Dalam Membentuk Karakter Siswa
Dia mengatakan perlu ada kerja sama yang sinergis antara orang tua dan sekolah dalam mendidik anak. Banyak ditemukan peserta didik yang bermasalah tak jarang karena hidup di keluarga yang bermasalah.