Ini Alasan Presiden Copot Menteri Anies Baswedan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencopot Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dan menunjuk Muhajir Effendi sebagai penggantinya. Anies dicopot dari kabinet kerja karena dinilai tidak melakukan gebrakan yang cepat selama menjabat sebagai Mendikbud.
Baca juga: Menteri Baru, Bagaimana Nasib Kurikulum dan Guru?
"Pak Anies juga bekerja dengan baik, tapi tentunya ada ekspektasi yang diinginkan Presiden dan Wapres ke depan ini yang mungkin berbeda," kata Sekretaris Kabinet, Pramono Anung yang SekolahDasar.Net kutip dari Merdeka (29/07/16).
Menurut Pramono, Anies menyambut baik atas perombakan kabinet jilid II ini. Hal ini diketahui setelah Presiden memanggilnya pada Selasa (26/7) malam. "Alhamdulillah semua menteri bisa menerima dengan baik," jelasnya.
Terkait pergantian tersebut, Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya menilai Anies diganti bukan karena korban politik kompromi. Menurut Yunarto, Anies diganti karena kinerjanya yang kurang baik.
“Memang ada faktor yang terukur yang bisa dihitung oleh Jokowi yang membuat Anies sampai terbuang. Yang menggantikan Anies kan bukan parpol, sulit menerka Anies korban politik komproni dari level atas,” kata Yunarto yang SekolahDasar.Net kutip dari Berita Satu (29/07/16).
Publik memang mempertanyakan mengapa Anies diganti. Menurutnya, Anies adalah tokoh yang populis, namun kinerjanya memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum terukur. Presiden Jokowi pernah mengkritik pelaksanaan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang tidak dilakukan secara baik.
"Tapi apakah kita juga telah melihat kinerjanya secara terukur? kan tidak juga. Ini mispersepsi. Pak Jokowi pernah melakukan kritik terhadap pelaksanaan program Kartu Indonesia Pintar (KIP), yang tidak dilakukan secara baik oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," jelas Yunarto.