4 Poin Ini Harus Muncul di RPP K-13 Revisi Terbaru
RPP Kurikulum 2013 (K13) edisi revisi terbaru harus memunculkan macam point yaitu PPK, Literasi, 4C, dan HOTS. |
Dibutuhkan kreatifitas tenaga pendidik atau guru untuk membuat RPP K-13 yang memunculkan keempat poin di atas sehingga menjadi RPP yang utuh dan baik. Yang terbaru dalam menyusun RPP K-13 adalah mengintergrasikan PPK didalam pembelajaran dan mengintegrasikan literasi dalam RPP baik sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran.
4 Poin yang Harus Dimunculkan di RPP K-13
1. Gerakan PPK
Dalam RPP perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan sampai sekarang. Pengintegrasian tersebut antara lain:
- Pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah (masyarakat/komunitas);
- Pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;
- Pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat;
Perdalaman dan perluasan dapat berupa:
- Penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pengembangan karakter siswa,
- Penambahan dan penajaman kegiatan belajar siswa, dan pengaturan ulang waktu belajar siswa di sekolah atau luar sekolah;
- Penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen Berbasis Sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK.
Maka tidak mungkin lagi menggunakan metode atau pendekatan yang berpusat kepada guru. Yang digunakan adalah Active Learning, yaitu guru perlu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Khusus untuk PPK merupakan program yang rencananya akan disesuaikan dengan 5 hari belajar atau 8 jam sehari sedangkan Sabtu dan Minggu merupakan pendidikan keluarga (libur).
2. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi dapat dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi Perpustakaan (Library Literacy), Literasi Media (Media Literacy), Literasi Teknologi (Technology Literacy), Literasi Visual (Visual Literacy).
3. Keterampilan abad 21 dengan 4C
Keterampilan abad 21 mencangkup Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation (4C). Inilah yang sesungguhnya ingin dituju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4C adalah jenis soft skill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar pengusaan hard skill.
4. Higher Order of Thinking Skill (HOTS)
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek atau elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan atau ide-ide.