Pembelajaran Berbasis Penelitian Tindakan Kelas
Penerapan pembelajaran berbasis penelitian tindakan kelas menjadi penting untuk dilaksanakan. |
Yang dimaksud dengan proses menanami kompetensi adalah tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh guru dalam pembelajaran agar siswa melakukan proses menguasai sejumlah kemampuan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Misalnya tujuan pembelajaran berbunyi:siswa mampu menjelaskan simbiose mutualisma. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah:
- Guru menampilkan media pembelajaran, kemudian siswa diminta untuk mengamati media pembelajaran tersebut.
- Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan media pembelajaran dan siswa menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan pada media pembelajaran.
- Guru mengajukan pertanyaan untuk membentuk konsep simbiose mutualisma dan siswa diminta untuk merumuskan konsepnya.
- Guru menegaskan konsep simbiose mutualisma.
- Aktif mengamati media pembelajaran yang telah disiapkan.
- Aktif menjawab dengan santun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru.
- Aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru bersama siwa lain.
Pembelajaran berbasis penelitian tindakan kelas merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas yang menjadi tanggung jawabnya tanpa melibatkan pihak lain sebagai pengamat. Peran pengamat dilakukan oleh guru itu sendiri. Dengan demikian guru melakukan pembelajaran dengan tetap menggunakan prinsip penelitian tindakan kelas di kelas yang menjadi tanggug jawabnya dan bukan di kelas lain.
Beberapa manfaat dari penerapan pembelajaran berbasis penelitian tindakan kelas adalah:
- Guru tetap berada di kelas yang menjadi tanggung jawabnya karena tidak melakukan tugas pengamatan di tempat lain.
- Guru tidak perlu melakukan persiapan secara khusus untuk melayani pihak lain yang dilibatkan.
- Guru laintidak dikorbankan jam pembelajarannya karena tidak perlu meninggalkan kelasnya untuk melaksanakan tugas pengamat kegiatan pembelajaran.
- Jam pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum tidak dikorbankan untuk diisi dengan kegiatan khusus penelitian materi lain dari peneliti lain.
- Siswa tidak mengalami situasi baru karena hanya bertemu dengan gurunya sendiri.
- Semua materi pelajaran berdasarkan penetapan kurikulum semakin ditingkatkan mutu proses pembelajarannya.
- Guru sendiri akan semakin mampu memperbaiki mutu pembelajarannya melalui proses pembiasaan penelitian dari waktu ke waktu secara berkesinambungan.
- Mutu hasil belajar siswa akan semakin meningkat oleh adanya guru yang selalu memperbaiki mutu pembelajarannya.
- Sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan guru tidak perlu direpotkan dengan mendatangkan guru dari sekolah lain untuk tugas pengamat kegiatan pembelajaran.
*) Ditulis dan dikirim oleh Aloysius Lega. Guru dan Kepala Sekolah di SDK Rokap Kecamatan Macang Pacar Kabupaten Manggarai Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur.