Peran Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pendidikan
Demi kesuksesan pendidikan yang berkelanjutan maka sangat diperlukan peran serta masyarakat. |
Hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Hubungan ini bersifat sukarela berdasarkan keyakinan dan kesadaran bahwa sekolah merupakan bagian integral dari masyarakat. Dengan hubungan tersebut diharapkan tumbuhnya kreatifitas dan dinamika kedua belah pihak, sehingga hubungan itu bersifat aktif dinamis. Hal ini memungkinkan sifat keterbukaan masyarakat terhadap inovasi, kreativitas yang berdayaguna dan berhasil guna.
Artinya demi kesuksesan pendidikan yang berkelanjutan maka sangat diperlukan peran serta masyarakat khususnya orang tua/ wali murid. Perubahan paradigma pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi membuka peluang masyarakat untuk dapat meningkatkan peran serta dalam pengelolaan pendidikan. Untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang berkualitas, sekolah harus dapat menjalin kerja sama secara sinergis dengan keluarga dan masyarakat.
Baca juga: Menciptakan Masyarakat Belajar
Kerja sama secara sinergis itu diperlukan untuk menciptakan proses pengajaran dan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, agar peserta didik menjadi manusia yang berpendidikan ( well-educated ) dan warga negara yang produktif ( productive citizens ). Hal tersebut dilakukan hanyalah semata-mata demi tercapainya tujuan pendidikan nasional yang sesungguhnya.
Pendidikan Nasional bertujuan mengantarkan bangsa Indonesia yang maju, cerdas dan berbudaya untuk mencapai masyarakat madani (civil society ) memasuki tataran percaturan masyarakat dunia. Dalam menjawab tantangan tersebut, tujuan pendidikan nasional telah merumuskan kedalam rencana strategis berupa visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi pencapaian beserta implementasinya.
Misi jangka panjang Pendidikan Nasional adalah melakukan pembudayaan dan pemberdayaan sistem. Iklim dan proses pendidikan nasional yang demokratis dan mengutamakan mutu dalam perspektif nasional maupun global. Inilah yang menjadi framework dari keseluruhan upaya penyelenggaraan pendidikan nasional. Secara implementatif hal ini dijabarkan dalam rencana jangka pendek pendidikan nasional
Ironis memang, kenyataan di lapangan sungguh jauh berbeda pada saat ini, semua keinginan dan harapan yang kita uraikan diatas tidak semuanya menjadi hal yang mengembirakan karena masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan apa yang diperbuat oleh sekolah, serta hasil yang telah ditorehkan oleh sekolah.
Tolak ukur masyarakat saat ini cendrung kepada sisi negatif saja seperti siswa terlibat tawuran, kekerasan, narkoba, pornografi, tidak naik kelas, tidak lulus UN, hanyut dengan dunia online, judi online dan sebagainya. Potret itu semua siapa yang menjadi sasaran? Ya komponen yang ada sekolah tentunya.
Akibatnya adalah peserta didik juga merasa kurang peduli terhadap kelangsungan pendidikan mereka kedepannya. Hasil yang ingin dicapai oleh siswa kebanyakan hanyalah sebatas kata “Lulus”. Mereka juga tidak tahu mau kemana mereka setelah tamat dari jenjang pendidikan yang mereka tempuh pada saat ini.
Lalu kapan dan kemana tanggungjawab masyarakat sebagai orang tua, mamak (paman), kakak, tante dan sebagainya? Bahkan hal yang menyedihkan terlihat hari ini adalah betapa banyak masyarakat yang tidak mau menegur atau menasehati anak sekolah atau siswa yang nyata-nyata sudah melanggar norma sosial di tengah-tengah kehidupan. Untuk itu memang dibutuhkan perhatian dan keinginan dari seluruh masyarakat agar tercipta suasana yang harmonis dengan pihak sekolah dalam usaha meningkatkan sumber daya manusia Indonesia kedepannya.
Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang cerdas, terampil, berakhlak mulia dan mampu hidup bersaing adalah tuntutan dari perkembangan zaman pada saat ini. Oleh karena itu upaya peningkatan SDM ini harus diprogramkan secara terstruktur, berkesinambungan dan harus dievaluasi secara terbuka dan berkesinambungan. Hal ini menjadi semakin penting karena perubahan-perubahan akibat perkembangan ilmu pegetahuan dan teknologi (IPTEK) serta komunikasi menjadi semakin tidak kentara.
Salah satu bagian yang penting dalam upaya tersebut adalah sekolah sebagai fungsi pendidikan berkewajiban untuk mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan kepribadian bangsa yang bermartabat, khususnya generasi muda sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional. Penyelenggaraan pendidikan yang diarahkan pada kompetensi multiple intelegensi sangatlah diharapkan.
Jika seluruh komponen masyarakat dapat bekerja sama untuk mendukung proses pengajaran dan pembelajaran yang demikian, bukan tidak mungkin peserta didik akan berhasil dalam menempuh pendidikannya, bukan hanya dalam mencapai jenjang pendidikan yang dicita-citakan, tetapi juga berhasil dalam kehidupannya kelak. Karena masyarakat juga penentu keberhasilan sebuah pendidikan. Semoga...
*) Ditulis oleh Ruspel Aiga. Guru SMPN 3 X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat