Presiden: Guru Harus Jadi Sosok yang Mencerahkan
Dalam proses pembelajaran di sekolah, keteladanan guru akan tertanam dalam diri siswa sampai kapan pun. |
"Karena itu, guru harus menjadi sosok yang mencerahkan, yang membuka alam pikiran dan jiwa, memupuk nilai kasih-sayang, keteladan perilaku, moral, dan kebhinekaan. Inilah sejatinya pendidikan karakter,” kata Priden Jokowi kepada para peserta Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2017.
Baca juga: Menjadi Guru Profesional dan Guru Teladan
Arahan Presiden tersebut, berangkat dari fenomena interaksi sosial yang menurun. Beliau mengatakan sekarang ini, fenomena interaksi sosial semakin menurun. Di tingkat keluarga juga terjadi pergeseran nilai-nilai. Di sekolah juga demikian, hanya berkeinginan mencari legalitas, mencari ijazah bukan ilmu.
Perhatian terhadap peran guru dalam mendidik generasi bangsa tersebut, juga tak lepas dari fenomena dunia yang mengkuatirkan. Presiden berharap, anak-anak Indonesia dibekali karakter keindonesiaan, agar dapat memagari diri dan tidak terbawa arus.
“Pengahancuran sebuah negara bukan lagi dimulai dari penguasaan teritori, tapi dimulai dari perang ideologi, penghancuran mentalitas, dan sosial budaya. Karena itu kita harus hati-hati,” kata Presiden Jokowi yang SekolahDasar.Net kutip dari dikdasmen.kemdikbud.go.id (18/02/17).
Para guru pun diminta membiasakan siswa dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti bersih-bersih kampung di sekitar sekolah dan atau mengunjungi panti jompo, agar anak-anak memiliki rasa sosial. Presiden juga menekankan agar anak-anak diajak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Pancasila, saat masuk kelas sebelum pelajaran dimulai.