Bisa Ditiru, Ini Trik Menumbuhkan Minat Baca Siswa
Rachmawati berbagi trik menarik untuk menumbuhkan minat baca siswa. |
“Ada dua sistem yang saya berlakukan untuk pemberian reward. Pertama, reward akan diberikan kepada siswa-siswi yang meminjam buku terbanyak, dihitung selama sebulan sekali. Kedua, akan ada juga reward bagi siswa yang meringkas isian buku sebanyak 30 judul. Penghitungannya tidak manual, tapi menggunakan aplikasi", kata Rachmawati yang SekolahDasar.Net kutip dari kaltim.prokal.co (20/02/18).
Awalnya, banyak siswa yang datang hanya karena ingin mendapatkan reward. Namun, karena suasana perpustakaan diolah menjadi lebih nyaman dan indah, anak-anak malah ketagihan datang. Tak hanya itu, Rachmawati membuat sebuah program yang membantu mengembangkan imajinasi anak melalui bacaan. Di perpustakaan, disediakan selembar kertas bagi pembaca. Untuk siswa-siswi kelas I dan II SD, setelah membaca buku, mereka disuruh menulis judul buku yang dibaca, tokoh yang digemari, nama penulis, dan penerbit.
"Sedangkan untuk siswa-siswi kelas III, IV, V, dan VI, selain menulis judul, tokoh, penulis, dan penerbit, mereka dianjurkan menulis ringkasan buku yang telah dibaca. Tujuannya, agar mereka semakin memahami isi dari buku yang dibaca. Mereka juga bisa berkreasi dan berimajinasi menuliskan apa yang ada di pikiran mereka,” jelas Rachmawati.
Baca: Presiden Mengajak Anak Indonesia Gemar Membaca
Untuk meningkatkan minat baca anak-anak didiknya, Rachma bekerja sama dengan guru dan wali kelas untuk membuat program yang mewajibkan siswa-siswi membaca setiap hari di perpustakaan. Di bagi setiap kelasnya secara bergiliran. Menurut pustakawan yang sudah dialkoninya sejak 2019 ini, kesuksesan ini, juga tidak terlepas dari kerjasama seluruh civitas sekolah untuk meningkatkan budaya literasi di sekolah.
Selain itu, kepada setiap angkatan kelulusan SD, dia mewajibkan seluruh siswa untuk membuat sebuah karya. Dia menyediakan waktu selama dua jam kepada siswa untuk menulis sebuah cerpen, puisi, pantun, gambar, dan lainnya, lalu dikumpulkan untuk dijadikan sebuah buku, yang didesain sendiri oleh Rachma, sebagai buku tahunan.
"Pertama kali membuat buku tahunan seperti itu, sebagian besar siswa-siswi membuat gambar, tapi kini sudah semua menulis sebuah cerita. Dengan begitu, terbukti bahwa minat membaca dan menulis anak sudah tertanamkan sejak dini,” pungkasnya.