Siswa SD Sisihkan Uang Jajan untuk Bantu Gurunya yang Bergaji Minim
"Uang ini nantinya untuk Bapak dan Ibu Guru, kasihan mereka tidak mendapatkan gaji layak dari pemerintah,". |
Ratusan siswa SD Mentel 1 menyisihkan sebagian uang saku mereka untuk dimasukkan ke kantong plastik yang telah disediakan sekolah. Jumlahnya bermacam-macam, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 10.000. Uang tersebut mereka sisihkan untuk membantu 8 guru GTT dan pegawai tidak tetap di SD tersebut. Inisiatif para siswa ini lalu diakomodasi pihak sekolah dan Komite Sekolah.
"Uang ini nantinya untuk Bapak dan Ibu Guru, kasihan mereka tidak mendapatkan gaji layak dari pemerintah," kata Carisa Moniati, salah satu siswa .
Carisa yang merupakan satu dari sekitar 158 siswa SD Mentel 1 itu menceritakan, secara tak sengaja beberapa siswa mengetahui kondisi para guru GTT di sekolah mereka hanya mendapat gaji Rp 100.000 per bulan. Setelah kondisi tersebut diceritakan kepada orangtua, akhirnya muncul inisiatif untuk membantu dengan cara menyisihkan uang saku setiap hari Jumat.
Kegiatan tersebut ternyata mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan tentunya para guru GTT. Dilansir SekolahDasar.Net dari Kompas (23/11/18) Bayu Dwi Nur Cahyani, salah satu guru GTT SD Mentel 1 ini mengaku terharu semangat siswa dan orangtuanya untuk membantu kegiatan belajar di sekolah.
Lokasi SD Mentel 1 ada di pinggiran Kabupaten Gunungkidul, jauh dari keramaian dan pusat kota. Namun, apa yang ditunjukkan para siswa dan orangtua siswa kepada guru GTT patut diacungi jempol. Bayu mengatakan, sejak 2005, honor sebagai GTT hanya Rp 100.000 per bulan, ditambah bantuan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 200.000.
Baca juga: Guru SD Adalah Pekerjaan Rumit yang Terlihat Sepele
"Tetap semangat mengajar, ndak apa-apa, yang penting anak-anak memeroleh pendidikan yang baik," kata Bayu.
Kepala SD Mentel 1, Kamijan mengatakan, kegiatan sosial setiap Jumat tersebut sudah berlangsung sejak Maret 2018. Setiap bulan, para siswa ini mampu mengumpulkan dana sekitar Rp 2 juta dan uang tersebut akan dibagikan kepada 8 guru GTT maupun Pegawai Tidak Tetap. Dia berharap, pemerintah segera menaruh perhatian kepada guru GTT.
"Pengumpulan ini tidak ditentukan nominal, jika terdapat siswa yang tidak memberi infak pun juga diperbolehkan tergantung kepada kemampuan serta keikhlasan para siswa yang ada," kata Kamijan.