Anak Sibuk Les Malah Membuat Tidak Harmonis dengan Keluarga
Untuk memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, beberapa orangtua mendaftarkan anak-anak mereka mengikuti berbagai ekskul, les bimbel, klub olahraga, dan kursus privat seperti les musik atau kursus bahasa asing. Semua ini dilakukan supaya anak mereka berprestasi dan sukses di kemudian hari.
Meski begitu, orangtua sebaiknya pertimbangkan masak-masak sebelum mendaftarkan anak ikut banyak kegiatan tambahan di luar waktu sekolahnya. Ketika anak terlalu disibukkan dengan aktivitas di luar rumah, ia akan semakin jauh dengan keluarganya sehingga dapat berdampak buruk pada keharmonisan keluarga.
Mengikuti kegiatan les memang banyak manfaatnya. Selain menambah wawasan dan mengasah minat serta bakatnya, beragam kegiatan ini bisa membantunya memperluas lingkup pertemanan dengan orang-orang baru. Namun, jangan sampai anak malah merasa sangat kewalahan dengan aktivitasnya yang padat sehingga menomorsekiankan keluarganya.
D. Sharon Wheeler selaku peneliti studi yang dipublikasikan dalam Taylor and Francis Journal Sport, Education, and Society. Seperti yang SekolahDasar.Net lansir dari laman web Hello Sehat menjelaskan bahwa risiko kebanyakan ikut ekskul akan lebih berat daripada manfaatnya jika terlalu dipaksakan.
Wheeler beserta timnya menemukan bahwa anak-anak usia SD yang mengikuti les dan kegiatan tambahan di luar sekolah hingga 4-5 kali dalam seminggu, bahkan hingga sampai larut malam, membuatnya mudah kelelahan dan tidak fokus sehingga jarang menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.
Baca: Tekanan Berat dan Ekspektasi Tinggi Membahayakan Perkembangan Anak
Yang lebih perlu orangtua perhatikan adalah di mana batas wajarnya hingga tidak sampai merugikan kesehatan anak, juga hubungannya dengan Anda serta anggota keluarga lainnya. Jangan sampai anak terlalu sibuk dan kerepotan menghadiri les sana-sini sampai tidak lagi mau peduli dengan kondisi keluarganya sendiri.