Tahapan Perkembangan Bahasa Anak
Orang tua perlu memperhatikan tahapan perkembangan bahasa anak. Mulai dari lahir hingga anak tumbuh besar dengan kemampuan bicaranya yang lebih baik. |
Tahapan perkembangan bahasa anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor kognitif, biologis dan emosional. Perubahan ini akan berlangsung seumur hidup dengan adanya interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk merangsang anak agar cepat berbicara, orang tua harus lebih aktif mengajak ia berkomunikasi meskipun belum bisa berinteraksi dengan sempurna. Karena disaat anak diajak bicara, ia akan memberikan respon dengan celotehan yang menggemaskan. Hal tersebut dilalukan untuk merangsang otaknya agar mengucapkan beberapa kata yang ringan-ringan saja.
Adapun tahapan perkembangan bahasa anak yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Tahap Reflexsive Vocalization
Tahapan ini berlangsung diusia anak 0 sampai 3 minggu. Saat masih bayi seperti ini, biasanya proses perkembangan bahasa yang dikeluarkan berupa tangisan reflek. Jadi, orang tua wajib tahu, jika bayi menangis bukan berarti ia benar ingin menangis. Tahapan ini terjadi tanpa adanya faktor kesengajaan bayi dan pastinya tanpa ia sadari.
2. Tahap Babling
Setelah bayi berumur 3 minggu lebih, tangisan yang dikeluarkan merupakan sebuah ekspresi yang menandakan ia lapar. Di usia bayi seperti ini suara tangisan yang keluar pun berubah dan berbeda dari usianya yang masih di bawah 3 minggu.
3. Tahap Lalling
Tahap perkembangan bahasa pada anak ini terjadi di usia 3 minggu sampai 2 bulan. Biasanya bayi lebih sering mengeluarkan tangisan dan orang tua sendiri tidak memahami apa yang ia inginkan.
Di usianya yang menginjak 2 bulan hingga 6 bulan, bayi lebih aktif dan mulai bisa mendengar dengan jelas. Bahkan sering kali ia meniru gerakan yang dicontohkan dengan mengulanginya hingga beberapa kali. Namun, semu itu hanya refleks dan tidak memperlihatkan makna apapun.
4. Tahap Echolalia
Tahapan echolalia ini berlangsung pada usia bayi 10 bulan. Ia lebih memahami apa yang dicontohkan, bahkan sudah bisa meniru beberapa suara dan diulanginya hingga beberapa kali. Selain itu, bayi yang mengalami perkembangan bahasa normal pada tahap ini yaitu sudah bisa memperlihatkan ekspresi wajah dan gerakan tangan saat menginginkan atau meminta sesuatu.
5. Tahap True Speech
Tahapan perkembangan bahasa anak yang terakhir ini terjadi di usia 18 bulan ke atas atau biasa disebut dengan “batita”. Batita sudah bisa berbicara dengan benar dan jelas, bahkan yang mendengarnya dapat memahami apa yang dikatakan Batita tersebut.
Setelah melewati tahapan-tahapan tersebut, mulai dari usia 24 bulan, anak akan bisa mengeluarkan suara yang lebih jelas dan berirama. Perkembangan bahasa anak ini akan lebih sempurna di saat usianya semakin bertambah.
Baca juga: Anak Usia SD Adalah Masa Emas Belajar Bahasa
Di saat mendampingi proses atau tahapan-tahan tersebut, orang tua harus memberikan dukungan lewat asupan gizi dan vitamin yang lebih baik agar perkembangannya berjalan dengan normal. Di saat terlihat kejanggalan yaitu bahasa anak tidak berkembang sesuai tahapan di atas, maka orang tua harus memeriksakannya ke dokter ahli agar mendapatkan penanganan yang tepat.