Tips Meredakan Emosi Anak yang Mudah Marah
Bila orangtua menginginkan anak dapat mengendalikan emosinya, maka orangtua harus berusaha menahan diri ketika akan marah atau meluapkan kemarahan tidak di hadapan anak secara langsung. |
Kesabaran sebagai orangtua sering diuji dengan tingkah laku anak yang mudah marah atau ngambekan. Banyak orang tua justru kerap melakukan kesalahan untuk mengendalikan amarah anak. Misalnya, dengan sengaja membiarkannya, balik memarahinya, menghukumnya, bahkan hingga melakukan kekerasan fisik untuk sekadar membuatnya diam.
Api tidak akan bisa padam dengan api, kemarahan yang dilakukan oleh seorang anak sangat berbeda penyebabnya dengan kemarahan orang dewasa. Kewajiban orangtua untuk menjadi embun penyejuk bagi anak yang sedang marah, sehingga mereka dapat memahami dengan sendiri kesalahannya dan belajar dari teladan kita bagaimana cara yang benar untuk mengatasi emosinya.
Seperti yang SekolahDasar.Net lansir dari Keluarga.com (06/05) berikut ini beberapa tips yang dapat digunakan oleh para orangtua tentang bagaimana membantu meredakan emosi anak-anak yang sedang marah, sehingga dengan sendirinya mereka dapat memiliki kemampuan untuk mengendalikan amarahnya:
1. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak
Bangunlah komunikasi yang hangat dengan anak, jangan membuat jarak dengan mereka, anggaplah anak sebagai sahabat begitu pula sebaliknya. Yakinlah, ketika komunikasi dengan anak sudah bisa terjalin dengan baik, maka anak bisa mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan aspirasinya.
2. Pelukan serta belaian kasih sayang dari orangtua
Kadang kemarahan seorang anak bisa diakibatkan oleh hal yang sangat sepele, seperti kurangnya kasih sayang atau perhatian dari orangtua. Oleh karena itu, biasakanlah memeluk mereka atau menciumnya dengan tulus ketika akan berangkat bekerja atau ketika mereka sakit. Cara ini terbukti ampuh untuk menenangkan perasaan anak.
3. Memberikan alasan yang logis ketika melarangnya
Kata-kata jangan, tidak, tidak boleh dan sebagainya sering kali membuat anak merasa tidak dipercayai atau dibatasi ruang geraknya. Oleh karena itu, sebagai orang tua kita wajib memberikan alasan yang logis kepada anak kita mengapa kita melarangnya melakukan sesuatu. Orangtua wajib menjelaskan resiko-resiko yang dapat terjadi bila dia memaksa untuk melakukannya.
4. Memberikan teladan cara yang benar mengatasi emosi
Orangtua yang dalam kesehariannya sering marah-marah atau tidak memiliki kemampuan untuk menahan emosi akan mempengaruhi anak. Oleh karena itu, bila orangtua menginginkan anak dapat mengendalikan emosinya, maka orangtua harus berusaha menahan diri ketika akan marah atau meluapkan kemarahan tidak di hadapan anak secara langsung.
5. Tetap tenang dan jangan balik memarahi anak
Ketika anak marah di tempat umum, sebagai orangtua tidak boleh gugup dan harus tetap tenang, jangan balik memarahi anak secara langsung atau bahkan memukulnya di hadapan orang banyak. Cara mudah yang bisa dilakukan adalah dengan menggendongnya lalu membawanya ke tempat yang lebih sepi sehingga dapat meredakan emosinya yang sesaat.