9 Langkah Mendidik Anak Berjiwa Wirausaha
Mendidik anak berjiwa wirausaha sangat bermanfaat untuk melatih skill, kemandirian dan juga tanggung jawab. |
Sekarang ini ada banyak orang yang lebih memilih untuk membangun bisnis atau berwirausaha daripada menjadi pekerja di perusahaan. Bahkan, Rasululullah, keluarga serta para sahabatnya juga membangun bisnis sejak kecil. Rasulullah sudah diajarkan untuk berdagang sejak kecil oleh keluarganya. Anda juga bisa mengajarkan anak untuk berbisnis meskipun mereka masih kecil. Ada cara khusus bagaimana mendidik anak berjiwa wirausaha sejak dini.
Selain kemandirian, mengajarkan anak jiwa wirausaha sejak dini bermanfaat untuk menguatkan mentalnya juga. Untuk mulai mengenalkan jiwa wiarausaha ke anak ikuti langkah-langkah berikut.
9 Langkah Mendidik Anak Berjiwa Wirausaha
Sebagai orangtua yang menginginkan anaknya berjiwa wirausaha, tentunya Anda akan memilih langkah yang terbaik. Kali ini ada 9 langkah mendidik anak berjiwa wirausaha yang bisa Anda terapkan pada di rumah:
1. Membuat Peta Hidup yaitu Mengenai Visi dan Misi
Anda perlu mengajarkan anak untuk membuat peta hidup sederhana yang bisa diraih oleh mereka. Contohnya anak ingin memiliki sepatu baru dengan harga yang cukup mahal.Pahamkan kepadanya untuk menabung terlebih dahulu supaya uang terkumpul dengan sejumlah harga sepatu tersebut. Berikanlah semangat dan berikan daftar langkah-langkah untuk mencapai visi yang sudah ditulis tersebut.
2. Biarkan Anak Berkreasi
Anda harus membiarkan anak berkreasi. Lalu hubungkan dengan ide pemasaran. Ajaklah anak mengamati spanduk, poster, iklan dan jenis lainnya. Biarkan mereka berkreasi untuk membuat ajakan pemasaran yang serupa. Anak sangat membutuhkan kreativitas jika ingin membangun usaha.
3. Berikan Apresiasi
Berikan anak apresiasi setiap ia menemui masalah meskipun kecil. Lalu bimbinglah mereka. Puji mereka meskipun tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan benar. Kebiasaan seperti ini merupakan brainstrom solutions yang akan memberikan pelajaran kepada anak agar fokus pada solusi dari masalah itu sendiri. Jadi, ketika kelak ia menjadi seorang wirausahawan akan mencari solusi pada masalah yang dihadapinya.
4. Jangan Menghukum
Jika anak memperoleh nilai jelek di sekolah, maka Anda jangan memberikannya hukuman. Solusi yang tepat adalah berbincanglah dengan mereka mengenai penyebab kegagalan tersebut. Biasakan anak untuk mengevaluasi kesalahannya supaya tidak terulang kembali. Kemudian susun rencana berikutnya terkait apa saja yang harus dan tidak harus dilakukan.
5. Berikan Kebebasan
Anda harus selalu mendengarkan anak ketika berbicara, menyimaknya dengan seksama dan mendengarkan keinginan anak. Hal ini merupakan upaya untuk menanamkan sikap percaya diri pada anak. Mereka merasa bahwa Anda mendukung keinginannya. Mendengarkan bukan berarti Anda harus menuruti segala yang diinginkannya.
6. Ajarkan Sopan Santun
Dalam proses transaksi jual beli, komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting diperhatikan. Biasakan Anda dan anak memiliki waktu untuk berdiskusi. Ajaklah anak untuk mengemukakan pendapat serta keinginannya dengan sopan dan santun. Jadi, kemampuan komunikasi anak nantinya akan semakin berkembang dengan baik.
7. Ajak Berjualan
Ajaklah anak berjualan untuk melatihnya agar terbiasa berbisnis. Contohnya Anda bisa mengajak anak menjual mainan lama yang dimiliki. Bisa juga mengajak anak ikut berdagang jika Anda atau kerabat memiliki bisnis.
8. Ajarkan Sedekah
Ajarkan anak bersedekah sejak mereka kecil. Bersedekah bisa memberikan suatu kebahagiaan hidup. Ajaklah anak untuk membagi keuntungannya kepada oranglain yang membutuhkan. Pahamkan kepadanya bahwa harta yang ia miliki tersebut terdapat sebagian yang bukanlah miliknya.
9. Ajarkan Kepemimpinan
Karakter kepemimpinan perlu dibangun oleh anak. Hal ini karena wirusahawan tentunya harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Anda bisa melatih jiwa kepemimpinannya dengan memberikan sebuah tanggung jawab. Contohnya yaitu anak harus merapikan tempat tidurnya sendiri setelah bangun tidur.
Terapkan langkah mendidik anak berjiwa wirausaha tersebut secara perlahan jangan terlalu memaksakan. Buatlah anak nyaman dan bersemangat dalam mempelajarinya.