Ketahui, 9 Kriteria Untuk Jadi Guru Profesional
Kriteria untuk jadi guru profesional hanya dapat dicapai bila guru tidak lagi berpikir kolot dan terbuka akan gagasan baru. |
Secara teknis, profesi guru termasuk dalam kategori tenaga kerja ahli. Namun, ada beberapa kriteria untuk jadi guru profesional yang memenuhi standar kualitas. Sebab, menjadi seorang guru tidak serta merta membuat individu bersangkutan seorang pendidik yang baik. Lalu, apa saja kriteria menjadi tenaga pengajar profesional tersebut? Berikut ulasan lengkapnya.
Standarisasi Kriteria Guru Profesional Abad 21
Perkembangan zaman tentunya membuat standarisasi dalam penentuan profesionalitas seorang pengajar turut berubah. Dari metode pembelajaran saja, teknik pengajaran satu dekade lalu sudah tidak sesuai bila diterapkan pada zaman sekarang. Jadi, seperti apakah kriteria pengajar yang profesional untuk era sekarang ini?
1. Penuh Energi
Seorang guru harus penuh energi dan semangat selama beraktivitas di lingkungan sekolah. Terutama ketika berhadapan langsung dengan para peserta didik. Sebab, jika pendidik dipenuhi energi, maka aura positif akan terbentuk dan mendorong anak-anak untuk sama bersemangatnya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2. Mengerti Arah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Seorang pengajar dapat disebut sebagai profesional jika memahami benar arah KBM yang diselenggarakan. Baik pemberian materi, pengujian, hingga hasil yang ingin dicapai. Dengan kata lain, pengajar tidak membabi buta mengikuti silabus pendidikan tanpa memahaminya setiap poin kegiatan dengan baik.
3. Mampu Memanajemen Kelas
Pelajar dalam satu kelas sudah terdiri dari berbagai macam karakter. Seorang guru profesional dituntut memiliki kemampuan untuk memanajemen kelas tersebut dengan baik. Guru harus mampu mendapatkan rasa hormat sekaligus dicintai oleh para muridnya. Dengan demikian, suasana kelas akan selalu kondusif dan terkontrol.
4. Memiliki Harapan Tinggi Pada Siswa Tanpa Memberi Tekanan
Kriteria untuk jadi guru profesional selanjutnya adalah pendidik harus memercayai kemampuan para murid dan menaruh harapan setinggi mungkin pada mereka. Namun, tidak berarti guru harus memaksakannya melalui tekanan dari segi akademik maupun non-akademik. Guru harus mampu membuat anak percaya diri untuk mengembangkan bakat masing-masing.
5. Bersikap Adil
Di masa lalu, tren untuk membedakan peserta didik sebagai murid kesayangan dan tidak merupakan hal yang dianggap lumrah. Namun, hal tersebut sebenarnya sangat menyakiti anak. Terutama mengingat anak zaman sekarang lebih kritis dan sensitif. Sehingga, profesionalitas seorang guru dapat pula diukur dari keadilannya dalam bersikap pada anak didik.
6. Memahami Psikologis Anak
Berhadapan dengan murid yang berada dalam masa tumbuh kembang menciptakan standar lain untuk tenaga pengajar. Yaitu memahami psikologis mereka. Dengan demikian, anak didik pun akan merasa nyaman berada di lingkungan sekolah. Juga mereka memiliki kedekatan psikologis dengan gurunya. Sehingga, sekolah pun tidak lagi menjadi beban namun sebuah aktivitas yang menyenangkan.
7. Mampu Memberikan Teladan Yang Baik
Jika ingin disebut sebagai guru yang profesional, jangan hanya mampu mengajarkan, tapi juga wajib mencontohkan. Hal ini lebih mengacu pada tingkah laku sehari-hari. Contohnya, guru melarang muridnya membuang sampah sembarangan. Maka, guru pun wajib membuang sampah pada tempatnya untuk kemudian ditiru oleh peserta didik.
8. Konsisten
Tidak mudah berubah pendirian merupakan kriteria lain dari pengajar profesional. Maksudnya, jika suatu saat terjadi diskusi antara guru dengan murid, lalu diambil kesepakatan A, maka teguhlah memegang keputusan tersebut. Hal itu juga akan membantu membangun keteguhan murid.
9. Open Minded
Zaman sekarang, bukan lagi saatnya menjadi seorang pengajar yang kaku. Konvensional atau kolot mencerminkan karakter guru yang tidak profesional. Terbukalah pada gagasan baru dan jangan merasa tersinggung bila peserta didik mengajukan sebuah argumen.
Menjadi Guru Profesional Itu Mudah
Dari sembilan kriteria untuk jadi guru profesional di atas, tidak ada yang sulit untuk dipraktekkan. Kuncinya adalah kemauan berubah dan menghentikan tradisi masa lalu yang sudah tidak sesuai perkembangan zaman.