5 Tips Menjadi Guru Hebat Dari Guru Honorer Berprestasi
Kalau ingin jadi guru, jadikan itu suatu pekerjaan yang menyenangkan, jadikan hobi, jangan jadi sesuatu yang dipaksa. |
Jika dulu, guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Sebab berkat guru, anak didik menjadi pribadi yang unggul untuk membangun masa depan bangsa. Orang bisa sukses juga karena sekolah dan mendapat ilmu dari guru.
Kini, menjadi seorang guru adalah pilihan yang memang butuh "passion". Jika tidak, maka akan menderita dengan berbagai lika-liku kehidupan seorang tenaga pendidik. Dulu, guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Sebab berkat guru, anak didik menjadi pribadi yang unggul untuk membangun masa depan bangsa. Orang bisa sukses juga karena sekolah dan mendapat ilmu dari guru.
Seperti Rahmawati, M.Pd, alumni Jurusan Pendidikan Sejarah IKIP Jakarta Angkatan 1991 (kini Universitas Negeri Jakarta/ UNJ) meski masih berstatus guru honorer, Ia ingin menjadi guru seutuhnya. Juara 1 Inobel (inovasi pembelajaran) tingkat nasioanl ini berkali-kali menjadi narasumber seminar nasional serta internasional.
"Jadi sekarang harus diubah, kalau ingin jadi guru, jadikan itu suatu pekerjaan yang menyenangkan, jadikan hobi, jangan jadi sesuatu yang dipaksa. Karena sesuatu yang dipaksa tidak akan menghasilkan ide yang lebih baik, tidak akan berprestasi. Prestasi itu dihasilkan dari sesuatu yang kita lakukan karena kita senang,” kata Rahmawati.
Lantas, apa saja kunci yang dijalankan Rahmawati hingga berprestasi di tingkat nasional tersebut? Ternyata, dia memiliki teknik mengajar yang unik. Perempuan yang pada tahun 2014, ia meraih juara I nasional dari Kementerian ESDM untuk kategori The Best Mother School ini membagikan 5 tips agar menjadi guru hebat.
1. Bangga profesi guru
Hal pertama ialah harus bangga dengan profesi sebagai seorang guru. Jika tidak bangga maka bisa menderita dan merasa lelah.
2. Bersikap baik pada siswa
Syarat menjadi guru yang bisa diterima dan tidak dimusuhi oleh para murid, yaitu dengan tidak berkata dan bersikap yang menimbulkan perasaan trauma kepada para siswa-siswi.
3. Beri contoh baik
Rahmawati ingin calon guru atau para mahasiswa bisa bersikap profesional. Dia mencontohkan bahwa dirinya tidak datang terlambat di sekolah, maka siswa juga tidak akan datang terlambat.
4. Tanamkan sikap positif
Kalau guru menanamkan sikap positif pada anak maka anak akan melihat positifnya guru. Disisi lain, anak justru akan mengubah diri menjadi motivasi yang lebih positif.
5. Membuka diri belajar dengan siswa
Para guru sebaiknya lebih mampu membuka diri belajar dengan para muridnya. Pembelajaran ini akan memberikan suatu makna sebagai guru harus sama-sama belajar dengan siswa.
"Jadi jangan malu, sebab sekolah itu memberikan tempat kita bertemu dan berinteraksi, maka budaya belajar lebih mudah terbentuk. Apalagi anak zaman sekarang, kedekatan dengan seorang guru lebih senang sebagai seorang kawan," kata Rahmawati.