Begini Suka Duka Menjadi Guru Agama Islam di SD yang Harus Kamu Tahu
Ketahui suka duka menjadi guru Agama Islam di SD berikut untuk dijadikan pertimbangan. |
Suka duka menjadi guru Agama Islam di SD seringkali menjadi pertanyaan calon pengajar. Menjadi guru agama islam di SD tanggungjawabnya bukan hanya kepada sesama manusia tetapi juga sama Allah SWT. Kesalahan dalam menafsirkan atau memberikan materi bisa berakibat fatal terhadap anak didiknya.
Namun apa sebatas itu saja duka ketika menjadi guru agama islam di SD? Oh tentu tidak. Ada banyak sekali suka duka menjadi guru Agama Islam di SD yang akan kamu temukan nantinya. Berdasarkan pengalaman dari beberapa guru yang pernah mengajar sebagai guru agama islam berikut suka dukanya:
Anak SD Zaman Sekarang Sulit Diarahkan
Fenomena krisis akhlak memang sedang melanda negara Indonesia. Hal menjadi menjadi tantang berat bagi guru SD terutama yang mengajar agama islam. Guru harus bisa memberikan contoh serta arahan kepada siswa agar bisa bersikap dan berakhlak baik. Namun tidak bisa dipungkiri di era sekarang mendidik siswa jauh lebih sulit.
Hal ini bisa dikarenakan pengetahuan siswa tentang agama masih sangat minim. Hal ini menyebabkan budaya luar mudah masuk dan menjadi kebiasaan sehari-hari yang dilakukan siswa ketika di rumah. Merosotnya akhlak pada siswa ini memang bukan semata salah orang tua. Pergaulan bebas yang merajalela juga sebagai penyebab terbesar akhlak menjadi merosot.
Sering Dikira Penyebar Agama Sesat
Guru agama harus tahan mental menghadapi suara yang datang dari luar. Dikarenakan adanya teroris yang mengatasnamakan islam menjadikan guru agama islam sering dicurigai. Terutama jika mengajar di tempat yang masih minim ilmu agama. Bukan hanya akan dapat perlakuan kurang enak dari rekan sesama guru. Bahkan terkadang sampai lingkungan sekitar ikut waspada.
Apalagi anak SD adalah usia di mana mudah mendapatkan pengaruh. Hal ini menjadikan ketakutan sendiri bagi warga sekitar dalam menyekolahkan anak didiknya pada guru baru. Mungkin kalau guru lama dan sudah kenal dengannya masih mendingan. Hanya harus bisa bertoleransi saja kepada sesama apabila ada yang berbeda pendapat.
Bisa Menjadi Ladang Amal
Mungkin kamu pernah mendengar sebuah hadits bahwa salah satu amal yang nantinya tidak akan putus meski kamu sudah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat. Ketika kamu menjadi guru agama tentu banyak pelajaran atau ilmu yang sangat berguna bagi kehidupan. Mengingat ilmu agama itu sendiri tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari kita.
Baik itu berhubungan dengan perintah-perintah Allah maupun larangan-larangan Allah. Semua yang diajarkan memang seharusnya diaplikasikan. Karena jika itu bentuknya perintah maka bagi yang tidak mengerjakannya akan berdosa begitupun sebaliknya. Jika itu dalam bentuk larangan sudah pasti akan berdosa begitu juga sebaliknya.
Dari situ mau tidak mau, suka tidak suka kita harus mengerjakan apa yang sudah diperintahkan. Dan guru Agama Islam di SD akan mendapatkan pahala selama anak didiknya mengerjakan agama dengan baik sesuai apa yang diajarkan kepadanya.
Hidup Akan Jauh Lebih Berkah
Seseorang yang mau berjalan di jalan Allah hidupnya akan diberkahi. Jika kamu mau bersabar menghadapi anak-anak kecil yang nakal demi bisa mencerdaskan mereka maka akan berbalas kebaikan. Hidup yang senantiasa berada dalam kebaikan akan menjadi berkah.
Mengajarkan agama sama anak SD tidak perlu buru-buru. Kamu harus bisa memberikan pemahaman sesuai dengan nalar mereka. Karena ilmu agama itu terkadang tidak bisa kalau dinalar hanya dengan akal saja.
Demikian tadi merupakan suka duka menjadi guru Agama Islam di SD yang bisa kamu ketahui. Kamu harus menjalankan profesi ini dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh jika memang sudah menjadi pilihan hidupmu.