Penting Bagi Orangtua Mengajarkan Kegagalan pada Anak
Bukan tanpa alasan kenapa penting bagi orangtua mengajarkan kegagalan pada anak, supaya buah hati mandiri dan belajar. |
Setiap orangtua tentu menginginkan kebahagiaan untuk anak-anak mereka. Apapun jalan kehidupan yang dipilih, harapan agar buah hati sukses dan terus berhasil selalu jadi keinginan orangtua. Namun sebetulnya, penting bagi orangtua mengajarkan kegagalan pada anak. Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa harus kegagalan yang diajarkan jika keberhasilan adalah tujuan yang bisa dikejar?
Jawabannya sangat mudah, karena keberhasilan dan kegagalan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia ini. Manusia yang pernah mengalami kegagalan tentu akan lebih menghargai indahnya keberhasilan. Karena itulah penting bagi orangtua mengajarkan kegagalan pada anak, agar mereka tidak menjadi pribadi yang manja dan terlalu menuntut ego dirinya sendiri.
Alasan Anak Harus Alami Kegagalan
Ketika melihat buah hati apalagi yang masih kecil harus kecewa bahkan menangis saat tak berhasil memperoleh sesuatu, tentu setiap orangtua akan merasa ikut terluka. Dengan alasan tak ingin melihat anak menangis, orangtua lebih memilih membantu si anak dan menghindarkannya dari risiko. Hal ini justru keliru karena kegagalan sebetulnya mempunyai dampak positif ke proses tumbuh kembang anak.
Pendapat ini diungkapkan oleh psikolog klinis senior di Child Mind Institute, Amerika Serikat, Jamie M. Howard, PhD. Menurut Howard, saat anak mengalami kegagalan mereka bakal berlatih untuk jadi manusia tangguh dan menghadapi kenyataan. Senada dengan Howard, Carole Ann Rice seorang konsultan dari Inggris juga menyarankan orangtua tidak bersikap perfeksionis untuk buah hati mereka.
Dari sebuah kegagalan, anak tentu akan belajar dari kesalahannya sehingga jadi lebih baik di masa mendatang. Hal ini akhirnya membuat karakter anak bisa terbangun termasuk kemampuannya memecahkan masalah. Anak yang pernah gagal akan memahami pentingnya kerja keras, ketekunan dan keberanian keluar dari zona nyaman. Di mana semua itu sangatlah penting untuk kehidupannya kelak.
Kenapa Anak Mengalami Kegagalan?
Jika sudah memahami betapa penting bagi orangtua mengajarkan kegagalan pada anak, Anda dan pasangan akan siap ketika buah hati tak berhasil mewujudkan hasratnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mengalami kegagalan dan semua itu tak bisa dilepaskan dari beberapa aspek penentu keberhasilan yakni rasa percaya diri, rasa ingin tahu, motivasi, kerjasama, empati, fokus dan komunikasi.
Tentunya anak yang sudah dilatih mengembangkan aspek penentu keberhasilan, akan cukup rendah mengalami risiko gagal. Namun seperti yang sudah disebutkan di atas, kegagalan tetap harus dialami oleh buah hati untuk pembentukan karakter dirinya. Supaya kegagalan tidak terlalu menghancurkan hatinya, orangtua harus memahami beberapa tips untuk membantu anak menerima kegagalan.
Bagaimana Cara Ajak Anak Terima Kegagalan?
Menurut Alan Edward Kazdin selaku profesor Psikolog dan Psikiater Anak Universitas Yale, saat anak mengalami kegagalan, orangtua haruslah memikirkan dua tujuan. Kedua tujuan itu adalah memberikan penghiburan dan membangun kegigihan setelah kegagalan itu terjadi. Supaya bisa menerapkannya dengan tepat, berikut beberapa tips orangtua bantu anak hadapi kegagalan:
1. Pahamilah bahwa orangtua adalah contoh pertama setiap anak. Untuk itulah Anda harus bisa bersikap positif setiap kali gagal sehingga dia bisa meniru kekuatan mental Anda
2. Jangan ragu untuk berbagi cerita kesuksesan dan kegagalan yang pernah Anda alami. Dari kisah sederhana, anak akan bisa melihat sisi positif dan makin bangga dengan orangtuanya
3. Berikan penghiburan bahwa si anak pernah sukses di masa lalu sehingga dia tetap memiliki kepercayaan diri untuk mewujudkannya kembali di masa depan
4. Tips yang cukup penting bagi orangtua mengajarkan kegagalan pada anak adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Alih-alih memberikan ceramah, dengarkan kegagalannya agar dia tenang. Dia akan paham kalau rumah adalah tempat berlindung yang nyaman, hingga dewasa kelak
5. Jadilah orangtua yang paham kapan waktunya membantu anak dan kapan harus membiarkannya sendirian. Orangtua yang selalu ikut campur tak akan bisa membuat anak dewasa sampai kapanpun
Dengan memahami betapa penting bagi orangtua mengajarkan kegagalan pada anak, tentu SDM (Sumber Daya Manusia) yang lebih berkualitas bisa terwujud. Seseorang yang pernah gagal tentu paham betapa pedihnya itu sehingga mereka akan lebih tekun, lebih semangat dan lebih berempati pada lingkungannya. Bukankah kehidupan masa depan yang lebih baik adalah keinginan setiap orangtua?