Sekolah Ramah Anak Bukan Sekadar Bebas dari Kekerasan
Sekolah ramah anak bukan sekadar bebas dari kekerasan karena harus juga mengoptimalkan banyak sisi lain dari anak didik. |
Selama ini, anggapan yang berkembang adalah sekolah ramah anak merupakan sekolah yang bebas dari tindak kasar pengajar pada anak didik maupun perundungan antar murid. Namun, benarkah demikian adanya? Sebab sebenarnya, sekolah ramah anak bukan sekadar bebas dari kekerasan saja. Jadi, seperti apa sekolah yang memenuhi kriteria ramah anak itu?
Standar Sekolah Ramah Anak
Sekolah ramah anak sejatinya adalah sebuah lingkungan pendidikan yang memenuhi kriteria berikut :
Lingkungan Hijau
Kriteria pertama adalah lingkungan yang hijau di sekolah dan area sekitarnya. Mengapa poin ini menentukan sekolah ramah anak atau tidak? Jawabannya karena lingkungan semacam itu dengan warna hijau dari pepohonan dan tumbuhan akan membuat suasana di sekolah lebih rileks. Dengan begitu, anak juga lebih menyukai sekolah dan mudah menerima materi.
Jaminan Keamanan
Standar lain yang membuktikan sekolah ramah anak bukan sekadar bebas dari kekerasan adalah adanya jaminan keamanan. Seperti tersedianya jalur evakuasi bencana, tidak ada tindak kejahatan, bebas dari pengaruh narkoba serta tidak ada akses rokok. Jadi, aktivitas anak didik lebih aman dan tidak dibayangi pengaruh negatif tindakan pelanggaran hukum.
Tersedianya Sumber Gizi Seimbang
Anak-anak jajan di luar sekolah di luar kontrol pihak lembaga pendidikan merupakan bentuk kegagalan pembentukan sekolah ramah anak. Pihak sekolah semestinya berusaha untuk menyediakan kantin atau kafetaria dengan menu-menu sehat yang memiliki kandungan gizi berimbang. Terutama kebutuhan sayur dan buah yang kerap diabaikan.
Gizi seimbang penting bagi pertumbuhan fisik maupun pikiran anak. Ketika gizi mereka tidak terpenuhi, pertumbuhannya menjadi terhambat secara fisik dan ketajaman berpikir juga kurang. Ini merupakan ciri sebuah sekolah yang tidak ramah terhadap anak. Karena mereka juga membutuhkan jaminan perkembangan yang optimal.
Lingkungan Sosial Bersahabat
Kriteria lain yang harus dipenuhi karena sekolah ramah anak bukan sekadar bebas dari kekerasan adalah lingkungan sosial yang bersahabat. Terutama berlaku untuk sekolah di kawasan padat penduduk. Para murid hendaknya tidak digenjot soal prestasi akademis dan non akademis saja tapi bagaimana cara menjadi makhluk sosial yang baik.
Lingkungan yang Suportif
Keluarga, sekolah, dan masyarakat harus bekerja sama dalam membentuk lingkungan yang suportif terhadap pribadi anak. Dukung keinginan mereka, dengarkan keluh kesah mereka, dan bantu mereka mengembangkan potensi yang dimiliki. Jadi, bukan dengan menekan anak sesuai keinginan Anda atau pakem kesuksesan yang telah beredar di masyarakat.
Mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, yang dijembatani tentunya oleh pihak sekolah. Bisa dengan mengadakan kegiatan sederhana seperti kerja bakti lingkungan atau perayaan kemerdekaan negara. Kerja sama dan interaksi antara anak didik dengan lingkungan yang luas dapat terbentuk dengan cara seperti ini.
Mengapa Sekolah Ramah Anak Penting untuk Memenuhi Kriteria Tersebut?
Cukup jelas bukan untuk menyimpulkan bahwa sekolah ramah anak memang tidak semata-mata berkaitan dengan kekerasan atau perundungan saja? Lantas, mengapa kriteria yang ketat tersebut harus dipenuhi oleh pihak sekolah sebelum mengklaim lembaga pendidikannya sebagai sekolah ramah anak?
- Anak tidak hanya butuh bebas dari kekerasan fisik, verbal dan seksual. Namun mereka dalam masa pertumbuhan fisik, mental, dan kreativitas. Jadi, membebaskan sekolah dari perundungan dan kekerasan saja tidak cukup.
- Asupan makanan berkaitan langsung dengan tumbuh kembang anak. Jika asupan yang masuk dalam tubuh tidak sehat, bagaimana anak dapat berkembang secara optimal?
- Kepribadian anak yang baik sebagai makhluk sosial harus dipupuk sedari dini. Sebab, sukses dalam akademis dan non akademis tidak berarti jika gagal sebagai individu sosial.
- Anak tidak hanya membutuhkan nilai dan gelar akademis namun juga harus mempelajari banyak hal dalam aspek kehidupan, termasuk sukses dengan potensi yang ia miliki.
Jelas bukan pentingnya menciptakan sekolah ramah anak? Lantas, apakah itu berarti sekolah tidak wajib bebas perundungan dan bentuk kekerasan lain untuk menjadi sekolah ramah anak? Tentu saja tidak benar karena bagaimanapun juga, segala macam tindak kekerasan : fisik, verbal, dan seksual, tetap harus dihentikan karena tidak bagus untuk psikis anak.
Jadi, apakah Anda memiliki pemahanan sama, bahwa sekolah ramah anak bukan sekadar bebas dari kekerasan? Selain mencegah tindak perundungan dan kekerasan yang demikian, penting juga untuk membentuk aspek lainnya pada anak. Tidak lain adalah mengoptimalkan pertumbuhan jasmani, rohani, dan mental mereka.