Siswa Mulai Jenuh Belajar dari Rumah, Harus Ada Terobosan
Siswa mulai mengeluhkan kegiatan pembelajaran dari rumah yang cenderung monoton. |
Untuk mengurangi risiko penularan virus corona (Covid-19), pemerintah terus memperpanjang masa pembelajaran jarak jauh. Namun, sejumlah siswa mulai jenuh dengan kegiatan belajar dari rumah. Siswa mulai rindu dengan suasana kelas tatap muka karena bisa langsung berinteraksi dengan guru dan temannya. Mereka juga mulai mengeluhkan kegiatan pembelajaran dari rumah yang cenderung monoton.
Guru Dituntut Kreatif untuk Atasi Kejenuhan
Pada awal instruksi belajar dari rumah, para guru mengira hanya akan berlangsung beberapa minggu saja. Jadi, banyak hanya sebatas memberikan instruksi untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) via WhatsApp untuk menghabiskan materi. Tapi, siswa mulai jenuh karena cara penyampaian yang itu-itu saja.
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sejumlah guru memberikan materi berbentuk video. Elys Salistyawati, seorang guru di SD Muhammadiyah Sidoarum, Yogyakarta, mengatakan, bahkan guru yang cenderung tradisional juga sudah mulai mencari konten pembelajaran lainnya sebagai referensi. Lalu, ditiru untuk diterapkan di kelas daring.
Di sela pemberian tugas, siswanya juga dapat melihat program tayangan pembelajaran yang disiarkan di stasiun TVRI. Tak hanya pelajaran, konten pembelajaran yang telah disiapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) ini juga menayangkan program kebudayaan dan kesenian di akhir pekan.
"Program tayangan pembelajaran ini membantu guru yang kurang begitu mengikuti perkembangan teknologi dan menghilangkan kebosanan anak karena disajikan secara menarik dan jelas. Usai menonton, biasanya kami mengajukan pertanyaan sesuai dengan apa yang ditayangkan," kata Elys yang SekolahDasar.Net kutip dari Berita Satu (27/04/20).
Lihat juga: 7 Fakta Penerapan Belajar di Rumah yang Perlu Diperhatikan Para Guru SD
Selain LKS, siswa di sekolahnya juga diberikan tugas lainnya yang dapat mengasah kreativitas mereka. Bahkan, tugasnya disesuaikan dengan pandemi virus corona yang sedang terjadi. Misalnya, para siswa diminta untuk membuat poster terkait corona. Mereka juga harus mengirimkan cuplikan video pemahaman mereka terkait pembatasan sosial dan dipresentasikan dengan gaya mereka masing-masing.
Sedangkan untuk kelas olahraga, siswa diminta untuk menghafal gerakan senam dan mengirimkan video peragaannya. Sedangkan, siswa kelas 1 hanya perlu mengirimkan dokumentasi ketika cuci tangan dan berjemur di pagi hari. Setiap pagi, para guru juga selalu menyapa siswa via WhatsApp untuk memotivasinya. Sapaan ini juga bisa berbentuk video.
Menteri Nadiem Diminta Bikin Terobosan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim diminta memikirkan terobosan untuk proses belajar mengajar selama pandemik virus corona. Pasalnya, siswa maupun orang tua mulai jenuh dengan aktivitas belajar di rumah yang sudah berlangsung hampir dua bulan terakhir dengan menggunakan sistem daring.
"Yang jelas ada suasana jenuh dari anak-anak. Orang tua juga sudah jenuh. Ini butuh terobosan lagi dari Kemendikbud, karena sudah dua bulan, dan makin tidak efektif daring ini,' kata Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda yang SekolahDasar.Net kutip dari JPNN (27/04/20).
Menurutnya, terobosan itu perlu dipikirkan mengingat skenario model belajar seperti ini hanya dipersiapkan dengan estimasi wabah Covid-19 bisa berlalu sekitar Mei-Juni 2020. Nah bagaimana langkah Kemendikbud kalau sampai akhir tahun? Yang jelas siswa sudah bosan di rumah. Selain itu, persiapan tahun ajaran baru untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) juga perlu dipersiapkan skenarionya.