Sekolah Akan Dibuka Lagi, Mayoritas Orangtua Menolak
71% responden menyatakan tidak setuju terhadap rencana pembukaan kembali kegiatan belajar-mengajar di sekolah, karena berbagai alasan. |
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana akan kembali membuka sekolah dan memulai aktivitas belajar-mengajar di kelas pada 13 Juli mendatang. Pembukaan sekolah setelah hampir tiga bulan libur karena pandemi virus corona atau covid-19 ini bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021.
Rencana masuk sekolah lagi ini pun disambut dengan respons yang beragam dari berbagai pihak, mengingat kurva kasus infeksi covid-19 baru di Indonesia masih terus meningkat. Bahkan beberapa hari lalu hampir mencapai 1.000 kasus baru positif corona ditemukan dalam sehari.
Untuk itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berencana akan mengadakan survei dengan menyasar orangtua, guru, dan anak sebagai respondennya untuk mengetahui pandangan masing-masing pihak soal rencana pembukaan kembali sekolah. Survei itu baru akan dilakukan pada akhir Mei-awal Juni 2020.
Namun, baru-baru ini Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti melakukan uji coba survei melalui akun Facebook pribadinya. Ia menyampaikan hasil survei yang dibuat pada Jumat (22/5/2020) setelah 6 jam diunggah itu mendapat 87 respons dari netizen yang merupakan guru, orangtua, dan tenaga kesehatan.
Hasil dari survei uji coba yang dilakukannya itu, 71% responden menyatakan tidak setuju terhadap rencana pembukaan kembali kegiatan belajar-mengajar di sekolah, karena berbagai alasan. Mayoritas mereka tidak setuju karena melihat angka positif covid-19 di Indonesia masing sangat tinggi.
Mereka lebih mementingkan keselamatan anak dan guru dan tidak memilih untuk mengambil risiko untuk berdamai dengan virus sebagaimana disampaikan oleh Pemerintah. Bahkan tak sedikit orangtua yang menghubungkan kejadian di luar negeri, di mana banyak anak sekolah tertular virus corona usai kembali bersekolah.
"Merujuk dari negara-negara lain, kita persiapkan dulu imun kita sampai penyakit ini benar-benar minim terjadi. Jangan sampai kejadian di luar negeri itu terulang di Indonesia," tulis seorang warganet yang SekolahDasar.Net kutip dari Grid Health (25/05/20).
Lihat juga: Di Rumah Orang Tua Marah-Marah, Anak Senang Belajar di Sekolah
Pada 11 Mei 2020 lalu, sekolah dan penitipan anak di Prancis kembali buka, dalam hal itu sekitar 1,4 juta anak kembali ke sekolah. Namun sejak sekolah dibuka kembali, diberitakan setidaknya ada 70 kasus covid-19 yang dilaporkan yang terdeteksi di sekolah-sekolah.
Sementara di Finlandia, sebanyak 17 siswa dan 4 guru yang telah terpapar virus corona di sekolah menengah yang memiliki 550 siswa itu. Kejadian serupa juga terjadi di Inggris, sejumlah siswa sekolah dasar dikabarkan positif terinfeksi virus corona setelah pemerintah membuka kembali aktivitas belajar di sekolah.