Kiat Untuk Guru Memahami dan Mengenal Kepribadian Anak
Sebagai wali di sekolah, guru tentu harus bisa memahami dan mengenal kepribadian anak muridnya supaya proses pembelajaran bisa maksimal. |
Semenjak tahun ajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 (K13) sudah mulai diterapkan di seluruh jenjang pendidikan Tanah Air mulai SD-SMA. Menempatkan guru sebagai fasilitator dan siswa adalah subyek utama pendidikan, kurikulum baru ini menuntut guru memahami dan mengenali kepribadian murid supaya bisa melahirkan anak didik yang memiliki karakter kuat.
Karena itulah, kurikulum baru ini bukan cuma menilai kemampuan kognitif semata, aspek-aspek seperti psikomotor dan sikap juga harus diperhatikan guru karena memang jadi dasar penilaian. Menurut penulis sekaligus pemerhati pendidikan, Drs.Dedi Irwan, saat ini para guru harus bisa mengenal dan memahami karakter murid. Bagaimana caranya? Berikut beberapa kiatnya:
1. Paham Kompetensi Pedagogi
Para guru saat ini dituntut untuk paham dan mempelajari sejumlah kompetensi Pedagogi. Pedagogi sendiri menjadi salah satu dari empat keahlian standar profesi guru selain profesional, kepribadian dan sosial. Secara mudahnya, Pedagogi adalah ilmu yang mempelajari strategi pembelajaran supaya bisa mengiring anak ke arah yang lebih baik.
Beruntung saat ini dalam PLPG (Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru), Pedagogi sebagai salah satu materi syarat memperoleh sertifikasi guru. Sehingga jika guru ingin mengenali kepribadian anak, harus mengikuti PLPG dan menguasai ilmu Pedagogi.
2. Mengamati Perilaku Murid
Mengamati adalah salah satu cara terbaik untuk mengenali karakter murid. Dalam pedoman Kemdikbud, setidaknya ada empat karakter anak usia SD seperti senang bermain, senang bergerak, gemar kerja kelompok dan suka melakukan sesuatu langsung. Dengan mengamati perilaku anak-anak sejak dini, guru akan tahu bagaimana kepribadian murid yang tengah dia ajari.
3. Sabar dan Penuh Kasih Sayang
Menjadi guru memang harus sabar dan menyayangi seluruh muridnya. Hanya saja kalau disuruh memilih, guru-guru di jenjang SD memang harus mempunyai kesabaran ekstra. Tidak semua murid SD memiliki kedewasaan pemikiran, bahkan masih banyak yang bermain-main. Tentunya untuk menghadapi perbedaan karakter ini, guru haruslah begitu sabar dan penuh sayang.
4. Terus Evaluasi Diri
Sebagai orangtua di sekolah, murid memang mayoritas mencontoh seluruh tindakan dan perilaku gurunya. Karena itulah, guru harus lebih berhati-hati dan bijaksana dalam melakukan berbagai perbuatan. Usahakan untuk selalu mengajarkan nilai-nilai molar di balik setiap pelajaran. Namun sesempurna apapun sosok guru, mereka tetaplah manusia biasa.
Lihat juga: Karena Luar Biasa Penting, Pendidikan Karakter Dimulai dari Guru
Karena itu salah satu cara guru untuk memahami muridnya, adalah dengan selalu jujur serta melakukan evaluasi diri. Guru juga bisa melakukan kesalahan. Kadang beberapa guru tampak gengsi dan enggan meminta maaf, padahal itu berdampak buruk. Guru yang sopan dan berani mengakui kesalahannya justru bisa membuat siswa lebih terbuka atas karakter dirinya.
5. Paham Lingkungan Sekitar Murid
Nah, trik untuk mengenali kepribadian siswa yang terakhir adalah dengan mengamati sekaligus memahami lingkungan di sekitarnya. Anda bisa melihat seperti apa sikap orangtuanya di rumah dengan melakukan kunjungan ke rumah, atau melihat interaksi wali murid dengan putra-putrinya. Tak banyak yang sadar bahwa pola pengasuhan orangtua berpengaruh ke kepribadian.
Anak yang dibesarkan dalam keluarga penuh toleransi dan kasih sayang, tentu akan tumbuh jadi pribadi yang cerdas dan punya kepribadian kuat. Sementara anak yang bahkan sedari kecil sudah sering dimarahi dan mendengar umpatan kasar, juga bukan tak mungkin bakal berubah jadi anak yang susah diatur baik di kelas atau dalam lingkungan sosial.
Dengan menerapkan satu-persatu kiat guru agar mengenali kepribadian murid, tentu ikatan yang terjalin di antara guru dan murid makin kuat. Murid bakal tumbuh menjadi sosok yang begitu dewasa, saling menghormati dan rajin belajar.