Memaksimalkan Peran Guru Sebagai Fasilitator Dalam Pembelajaran
Sebagai pilar penting pendidikan, tentu peran guru harus dimaksimalkan sebagai fasilitator dalam sebuah pembelajaran. |
Dalam sistem pendidikan konvensional, guru memang menjadi satu-satunya sumber informasi para pelajar. Namun zaman yang berkembang, kurikulum pendidikan saat ini lebih menekankan aktivitas siswa. Perubahan konsep pendidikan ini akhirnya membuat peran guru sebagai fasilitator di kelas harus benar-benar dimaksimalkan.
Menurut praktisi pendidikan Wina Senjaya, guru yang berperan sebagai fasilitator harus memberikan pelayanan agar siswa semakin mudah memahami proses pembelajaran. Lantaran bukan satu-satunya sumber informasi, guru bukanlah pusat dari pendidikan itu sendiri.
Drs Munawar Khalil selaku Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara pun angkat bicara soal peran guru sebagai fasilitator siswa kepada Orbit Digital Daily. Menurut Munawar, guru saat ini harus melengkapi diri dengan berbagai strategi, media, sumber belajar dan metode saat berada di kelas, supaya peserta didik benar-benar belajar maksimal.
Penekanan peran ini harus dilakukan oleh guru dari semua jenjang, terutama Sekolah Dasar (SD) yang akan mempengaruhi kemampuan belajar seseorang di masa depan. Agar maksimal sebagai fasilitator, berikut beberapa hal yang wajib dipersiapkan guru-guru SD:
1. Memilih Media dan Sumber Belajar
Hal pertama yang harus dipersiapkan guru supaya bisa jadi fasilitator yang baik adalah memilih dan menyiapkan media serta sumber belajar terbaik. Setiap media dan sumber belajar memiliki fungsi dan karakteristik berbeda, sehingga tak bisa diterapkan ke semua pelajaran. Karena itulah guru harus mempunyai keterampilan dalam merancang media.
2. Harus Paham Teknologi
Teknologi merupakan salah satu sumber belajar yang penting dalam era Revolusi Industri 4.0 saat ini. Tentunya sebagai guru, tidak boleh kalah dengan para muridnya soal teknologi. Apalagi murid-murid SD saat ini sudah sangat terbiasa menggunakan smartphone. Karena itu para guru SD harus mulai memanfaatkan gawai dan internet dalam proses belajar-mengajar.
3. Kemampuan Komunikasi Efektif
Kunci utama guru sebagai fasilitator adalah komunikasi. Supaya murid yang merupakan subyek pembelajaran benar-benar mengerti, guru haruslah bisa menjalin komunikasi yang efektif. Lantaran dalam kurikulum pendidikan saat ini, diskusi menjadi salah satu media pembelajaran terbaik sehingga ketika guru memiliki kemampuan komunikasi buruk, tentu semua tidak maksimal.
4. Mengerti Anak Didiknya
Agar setiap murid bisa mengembangkan potensi dirinya secara maksimal, guru haruslah mengerti dan memahami setiap anak didiknya. Sebagai fasilitator dalam pembelajaran, peran guru di sini adalah menghargai murid. Tidak semua murid-murid SD itu sama, ada yang pendiam dan ada yang aktif. Guru haruslah memahami sifat, perilaku hingga minat peserta didik.
5. Profesional Sebagai Fasilitator
Fasilitator yang baik adalah sosok yang begitu adil, profesional dan bertanggung jawab. Hal inilah yang harus dilakukan setiap guru masa kini. Tidak boleh lagi ada seorang murid yang dianak-emaskan, tapi perilaku guru haruslah sama. Setiap murid berhak atas pendidikan yang setara dan guru harus menjadi sosok yang bertanggung jawab.
6. Sanggup Atas Tugas Kompleks
Kendati berperan sebagai fasilitator, tugas guru saat ini begitu kompleks yakni memberikan penilaian serta melakukan evaluasi. Bukan itu saja, guru juga harus memiliki rencana pembelajaran, melaksanakannya dan melakukan improvisasi. Agar bisa melakukan seluruh tugas kompleks itu, guru haruslah makin terdidik, open minded, kreatif, inovatif dan sabar.
Kendati untuk memaksimalkan peran guru sebagai fasilitator pendidikan tidaklah mudah, tapi mau tak mau guru haruslah melakukannya. Apalagi di era Pandemi Covid-19 saat ini, guru haruslah tetap melaksanakan kewajibannya yang berintegrasi dengan teknologi internet. Dengan usaha maksimal dan selalu belajar, guru akan bisa membuat pendidikan Indonesia makin berkualitas.