Inilah Pentingnya Peran Seorang Ayah Untuk Kecerdasan Anak
Orangtua memang sangat penting bagi pertumbuhan buah hati. Namun Anda juga harus tahu kalau ternyata inilah pentingnya peran seorang Ayah untuk kecerdasan anak. |
Dalam membesarkan buah hati, seharusnya tidak ada perbedaan antara peran Ayah dan Ibu. Meskipun memang di lima tahun pertama pertumbuhan buah hati, Ibu akan memegang peran penting. Namun seorang Ayah juga harus terlibat dalam membesarkan anak. Tentu sebagai orangtua, wajib memahami pentingnya peran seorang Ayah untuk kecerdasan anak.
Menurut Agustina, M.Psi selaku pakar psikologi dari PBKP Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara, sosok Ayah masa kini memang beda dengan dulu. Dulu, Ayah bisa sepenuhnya mengontrol dan menemani buah hati. Namun Ayah di zaman sekarang terlalu sibuk dengan pekerjaan sekalipun jenjang pendidikannya lebih bagus. Akhirnya, anak kehilangan figur Ayah selama pertumbuhan.
Anak yang tidak memperoleh perhatian Ayah tentu akan mengalami kecerdasan emosional yang limbung. Banyak penelitian menyebutkan kalau dampak buruk hilangnya peran Ayah dalam pertumbuhan sangat signifikan. Ada 63% anak mengalami masalah psikologi, 56% memiliki daya tangkap yang lemah dan 43% jadi sosok agresif hanya karena Ayah tak terlibat aktif dalam kehidupannya.
Untuk itulah supaya buah hati tidak menjadi sosok yang bermasa depan buruk, ada baiknya kalau Anda cukup memahami seperti apa sih pentingnya peran seorang Ayah untuk kecerdasan anak. Berikut ulasan lengkapnya:
1. Ayah Bisa Jadi Teman Main
Telah disinggung sebelumnya bahwa Ayah berperan dalam pembentukan karakter positif pada anak. Hal ini terjadi karena Ayah memang bisa berperan sebagai teman main yang seru. Kegiatan fisik bersama Ayah akan membuat otot dan koordinasi tubuh anak bisa optimal. Kendati permainan dengan Ayah cenderung ‘kasar’, rupanya justru bisa mendukung perkembangan motoriknya.
Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan Jeffrey Rosenberg dan W. Bradford Wilcox dalam buku mereka soal peran Ayah dalam pengasuhan anak. Menurut Rosenberg dan Wilcox, anak akan belajar untuk mengatur emosi ketika terlibat dalam interaksi fisik impulsif, saat bermain dengan Ayah.
2. Ayah Menjadi Sosok Pembimbing
Prof. Kyle D. Pruett selaku penulis dan psikiater menyebutkan kalau Ayah yang berperan aktif dalam membesarkan buah hati akan bisa jadi seorang pembimbing. Anak akan belajar mengenai perilaku yang baik termasuk memilih keputusan yang benar dan salah. Dengan belajar ambil keputusan, Ayah akan mengajarkan pada anaknya mengenai konsekuensi dan tanggung jawab.
Bahkan dalam sejumlah studi, menyebutkan kalau Ayah yang terlibat mengasuh dan menghabiskan waktu bercengkrama serta bercanda pada bayi, akan mempunyai anak dengan IQ lebih tinggi. Semua tak bisa terlepas dari fakta bahwa Ayah bisa meningkatkan perkembangan kecerdasan, kapasitas bahasa dan kognitif anak jadi lebih baik.
3. Ayah adalah Pelindung
Pentingnya peran seorang Ayah untuk kecerdasan anak laki-laki adalah tidak lepas dari kewajiban Ayah untuk melindungi keluarganya. Secara tidak langsung, anak akan belajar untuk bisa bertindak melindungi dirinya sendiri. Tak cuma melindungi anak dari hal negatif, Ayah juga harus melakukan interaksi dan komunikasi sebagai bentuk penjagaan secara emosional.
Lewat hasil penelitian komprehensif The Importance of Fathers in the Healhy Development of Children tahun 2006 terungkap bahwa kehadiran Ayah bisa meningkatkan keamanan emosional terhadap buah hati. Ayah yang aktif mengasuh buah hati di usia 0-7 tahun, membuat anak-anak merasa terlindungi secara emosional saat memasuki usia remaja.
4. Ayah Bantu Anak Hadapi Masalah
Dr. Daniel Nettle selaku profesor Behavioural Science dari Universitas Newcastle memaparkan bahwa 11 ribu orang dewasa dengan rata-rata usia 50 tahun, mempunyai skor IQ lebih tinggi karena adanya sosok Ayah saat mereka kecil. Hal ini terjadi karena Ayah bisa meningkatkan rasa percaya diri seorang anak sehingga mereka terhindar dari kesulitan dan mampu menghadapi masalah.
Diperkuat dengan fakta bahwa 90% tuna wisma dan anak jalanan di Amerika Serikat adalah anak yatim, sementara 71% anak yang berhenti kuliah juga anak yatim pula. Dr. Louise Silverstein juga menyebutkan kalau anak entah laki-laki atau perempuan yang Ayahnya tak terlibat selama kehidupan masa kecil mereka, akan bersikap lebih agresif.
Lihat juga: Macam-Macam Permasalahan Sosial yang Dihadapi Anak SD
Bagaimana? Cukup penting kan peran seorang Ayah untuk kecerdasan anak? Untuk itulah sebagai orangtua yang bijaksana, baik suami dan istri harus saling membagi tugas secara seimbang. Sudah tidak zamannya hanya Ibu yang bertanggung jawab merawat dan mengasuh anak, karena Ayah pun juga berkewajiban.