Guru Penentu Utama, Karena Tidak Ada Guru Berarti Tidak Ada Pendidikan
Guru adalah sosok yang sangat penting. Tak berlebihan kalau ada yang menyebutkan jika tak ada guru, maka tak ada pendidikan. |
Dalam pidato yang disampaikan di Hari Guru Nasional (HGN) 2019 kemarin, Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan bahwa pergerakan guru dalam reformasi pendidikan sangatlah penting. Mantan CEO GO-JEK ini menjelakan kalau guru adalah titik awal dan akhir dari pendidikan. Sebagai penentu utama, tak berlebihan kalau disebutkan jika tak ada guru, maka tak akan ada pendidikan.
Agar bisa memenuhi tugas dan kewajibannya itulah, guru-guru saat ini memang harus belajar berinovasi dalam sistem pembelajaran. Mau guru jenjang sekolah menengah atau Sekolah Dasar (SD), semua harus saling bahu-membahu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Karena mau bagaimanapun juga, pendidikan adalah faktor utama dalam membangun SDM (Sumber Daya Manusia).
Bahkan Agus Sartono selaku Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, menegaskan kalau guru harus bisa membangun mimpi muridnya. Guru yang gagal memberi dorongan, bukan tak mungkin akan berujung pada kegagalan pendidikan itu sendiri. Namun karena saat ini sudah mencapai Era Industri 4.0, guru harus lebih hati-hati dalam mendidik.
Lantaran guru memegang peranan yang sangat penting, pemerintah pun merumuskan Standar Kompetensi Guru yang diatur dalam Undang-Undang. Dengan Standar Kompetensi Guru ini, para tenaga pendidik memiliki jaminan tingkat kompetensi minimal sehingga bisa melakukan tugasnya secara profesional. Seperti apa saja kompetensi yang wajib dimiliki guru? Berikut ulasannya!
1. Kompetensi Pedagogik
Secara mudahnya, kompetensi Pedagogik adalah kemampuan yang wajib dimiliki guru berkaitan dengan karakteristik murid dalam berbagai hal seperti intelektual, moral dan emosional. Untuk bisa menguasai kompetensi Pedadogik, guru haruslah sangat paham betul teori belajar sekaligus prinsip pembelajaran yang mendidik.
Lantaran guru sebagai penentu utama, tentu harus mampu mengembangkan kurikulum termasuk memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Guru juga harus bisa berkomunikasi secara santun, empatik dan efektif untuk muridnya.
2. Kompetensi Kepribadian
Seperti namanya, kompetensi kepribadian berkaitan dengan tingkat lagu dari kepribadian guru itu sendiri. Karena kepribadian guru haruslah mempunyai nilai-nilai luhur. Sebagai role model para muridnya, guru haruslah mempunyai jiwa Pancasila agar menjadi teladan yang baik. Karena bagaimanapun juga, sikap dan perbuatan guru akan dijadikan panutan para murid.
3. Kompetensi Profesional
Memahami betul bahwa jika tak ada guru maka tak ada pendidikan, maka guru yang berkualitas haruslah mempunyai kompetensi profesional. Lewat kompetensi ini, guru memiliki kemampuan untuk merencanakan sekaligus melaksanakan proses pembelajaran itu sendiri. Di mana guru harus bisa mengarahkan siswa dalam belajar dan mencapai tujuan pendidikan.
Melalui kompetensi profesional, guru harus menguasai betul materi pelajaran dan memperbanyak informasi atas update dunia pendidikan. Agar makin pintar, guru bisa membaca berbagai buku, mengikuti aneka pelatihan hingga berselancar di dunia maya.
4. Kompetensi Sosial
Nah, kompetensi terakhir yang harus dikuasai guru agar tercipta pendidikan berkualitas adalah kompetensi sosial. Melalui kompetensi ini, guru harus mampu menyesuaikan diri pada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar. Beberapa hal yang membuktikan guru mempunyai kompetensi sosial adalah terampil dalam komunikasi hingga bersikap simpatik.
Lihat juga: Jika Komunikasi Guru dengan Siswa Baik, Perilaku Siswa pun Baik
Bahkan melalui PP Nomot 19 Tahun 2005, pasal 28 ayat 3 dijelaskan guru dalam kaitannya memenuhi kompetensi sosial harus bisa berkomunikasi sekaligus bergaul secara efektif dengan murid, sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua atau wali hingga masyarakat umum.
Tentunya jika seorang guru mampu memenuhi keempat kompetensi di atas, akan bisa menghasilkan guru-guru terbaik. Lantaran memang terbukti jika tak ada guru maka tak ada pendidikan berkualitas, guru harus membuat diri mereka profesional dan bertanggung jawab sebelum menghasilkan murid-murid yang cerdas.