Cara Menangani Sikap Anak yang Agresif dan Mudah Marah
Anak yang agresif cenderung bikin repot orangtua. Supaya tidak keliru, berikut cara menangani sikap anak yang agresif dengan tepat. |
Setiap orangtua tentu mendamba buah hati mereka tumbuh menjadi pribadi yang ramah dan memiliki perilaku terpuji. Namun kadang kala, anak justru menjadi pribadi yang begitu agresif seperti mudah marah, tidak bisa diam, suka membantah dan berteriak yang bikin orangtua cemas. Kalau sudah begini, orangtua tentu wajib tahu bagaimana cara menangani anak yang bersikap agresif.
Menurut Emily Mudd, PhD selaku psikolog anak di Cleveland Clinic Main Campus, Ohio, anak cenderung bersikap agresif untuk menunjukkan ekspresi dirinya. Bahkan sebetulnya sikap agresif bukanlah masalah serius karena merupakan cara anak beradaptasi dengan lingkungan.
Terutama bagi anak kecil yang belum bisa mengendalikan emosi dan kemampuan berbahasa terbatas, mereka cenderung berperilaku ‘seenaknya sendiri’ atau agresif. Ada banyak hal yang membuat anak bersikap agresif seperti tengah lapar, lelah, cemburu, kurang perhatian, terpengaruh program TV, tidak bahagia hingga meniru sikap orangtuanya.
Supaya tidak terbawa emosi dulu, ada baiknya kalau setiap orangtua memahami cara mengendalikan anak agresif berikut ini:
1. Tetap Sabar dan Tenang
Hal pertama yang harus dilakukan orangtua dalam menghadapi anak yang agresif adalah tetap tenang dan sabar. Jangan pernah menghadapi anak agresif dengan emosional karena justru memperbuduk kondisi. Orangtua harus juga bisa mengatur emosi dengan menarik napas dalam dan tidak menyerah menghadapi anak yang tengah tantrum.
2. Ajak Anak Bicara
Salah satu faktor penyebab anak agresif adalah mereka mencari perhatian orangtuanya. Untuk itulah, ada baiknya Anda selalu memiliki waktu untuk berbicara dengan mereka, mendengarkan keluh kesah dan pendapatnya. Bahkan saat mereka tengah bersikap agresif, coba dengarkan kekesalan mereka dan ajak berbicara dengan kepala dingin.
3. Diberi Nasihat dengan Tegas
Agar orangtua bisa mempertegas posisinya sebagai pemimpin, Anda harus bisa memberikan nasihat pada mereka. Contohnya saat anak membanting mainannya karena kesal tak boleh bersepeda di luar, berikan nasihat kalau itu hal yang salah dan akan membuatnya kehilangan mainan. Ingat, memberikan nasihat dengan tugas bukan melalui marah-marah.
4. Ajari Pentingnya Meminta Maaf
Hal berikutnya saat menangani anak yang bersikap agresif adalah dengan tetap mengajarkannya kalau meminta maaf itu sangat penting. Karena seperti yang diketahui, saat anak bersikap agresif tentu ada pihak yang terluka dan sudah pasti mereka wajib meminta maaf. Berikan pemahaman bahwa meminta maaf adalah sebuah sifat ksatria yang wajib dia terapkan dalam hidup.
5. Memberi Hukuman yang Efektif
Nah, cara terakhir yang bisa dilakukan orangtua ketika anak bersikap agresif adalah dengan memberikannya hukuman secara efektif. Patut diingat kalau hukuman di sini bukanlah melalui cara kekerasan seperti memukul karena justru akan membuat batin seorang anak terluka. Kenapa begitu? Lantaran saat anak mengalami kekerasan, dia akan merasa orangtua tidak sayang lagi.
Anak yang bersikap agresif dan malah dipukul bisa saja bersikap jauh lebih buruk di kemudian hari. Karena itulah untuk bisa menerapkan hukuman yang lebih efektif seperti menyingkirkan mainannya, membatasi penggunaan smartphone atau mengurangi aktifitas yang menarik baginya. Dengan begitu, anak akan sadar kalau sikap agresif itu merugikannya.
Tentu saja untuk bisa menerapkan cara-cara menangani anak yang bersikap agresif secara tepat, orangtua haruslah saling bahu-membahu. Pahamilah kalau anak yang agresif melakukan tindakannya karena sebuah alasan, sehingga Anda bisa fokus mengatasi alasan itu dan akhirnya menemukan solusi. Dengan demikian, buah hati akan lebih terkontrol dan memiliki perilaku yang lebih baik.