Sempat Belajar di Sekolah, Siswa SD Ternyata Positif Covid-19
Selain menutup sekolah, beberapa siswa lain dan guru yang menjadi kontak erat Z juga menjalani tes swab. |
Seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang sempat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah ternyata terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini, anak yang tidak mengeluh gejala klinis menjalani isolasi mandiri di kediaman orang tuanya di Kecamatan Pangkah. Siswa itu diduga tertular dari kakeknya yang pasien positif Covid-19.
Dengan kejadian itu, Pemerintah Kabupaten Tegal memutuskan untuk menutup sekolah di Kecamatan Pangkah. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dr. Hendadi Setiadji mengatakan, aktivitas sekolah sementara dihentikan dan digantikan dengan mode pembelajaran daring. Selain menutup sekolah, beberapa siswa lain dan guru yang menjadi kontak erat Z juga telah menjalani tes swab.
"Setelah hasil swab keluar, selanjutnya kami akan kembali koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk langkah selanjutnya. Apakah nanti akan dibuka kembali sekolah atau bagaimana," kata Hendadi yang SekolahDasar.Net kutip dari Kompas (07/08/2020).
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal dr. Joko Wantoro mengatakan, kakek siswa SD tersebut masih dirawat di RS Dr. Soeselo Slawi. Ditambahkannya, kakeknya sebelumnya pulang dari Jakarta sebagai sopir bajaj. Siswa yang di bangku Sekolah Dasar itu sempat mengikuti KBM tatap muka termasuk madrasah beberapa hari sebelum diperiksa.
Saat hasil swab menyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, selanjutnya anak itu diminta isolasi mandiri di rumah sejak pekan lalu. Anak ini sebelumnya tak mengeluh gejala klinis atau dalam keadaan sehat. Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Tegal kemudian menelusuri kontak eratnya, baik itu teman sekelasnya, termasuk para guru.
Lihat Juga: Ketahui Potensi Risiko Terinfeksi Virus Corona pada Anak-Anak
Joko mengatakan semua kontak eratnya kita swab, namun sampai hari ini hasilnya belum keluar. Sementara kedua orang tuanya dinyatakan negatif Covid-19. Saat ini petugas medis masih memantau kondisi kesehatan siswa itu hingga 10 hari ke depan setelah diperiksa swab tenggorokannya. Karena tak mengalami gejala sakit, tidak akan dilakukan swab ulang.
"Sekarang prosedur atau pedomannya kalau sudah 10 hari sejak dinyatakan positif namun tanpa gejala itu sudah bebas pantauan, artinya sudah bebas penularan. Jadi sekarang tidak ada istilah swab evaluasi. Swab hanya untuk diagnosis pertama saja," jelas Joko (4/8/2020).