Hati-hati, Kebiasaan Ini Dapat Menjadikan Guru Tidak Kreatif dan Siswa Cepat Bosan
Cara memberikan pelajaran di kelas sebaiknya jangan hanya berpusat pada guru. |
Kegiatan belajar mengajar di kelas yang ideal ditandai dengan adanya komunikasi dua arah yang berlangsung lancar, sehingga kelas lebih hidup. Namun, tak semua guru dapat melakukannya. Masih ada guru yang menjalankan aktivitas rutin di dalam kelas yang membosankan. Sebagai guru yang kreatif dan ingin siswa selalu bersemangat, sebaiknya hindari beberapa kebiasaan berikut.
1. Cara Mengajar Monoton
Cara memberikan pelajaran di kelas sebaiknya jangan hanya berpusat pada Anda. Ubahlah metode, tata letak ruang kelas, dan alat peraga belajar agar siswa tidak jenuh. Ketika mengajar, jangan hanya membacakan buku di depan kelas, menulis soal-soal di papan tulis, dan menyuruh siswa menjawab di buku masing-masing.
Buatlah suasana belajar yang menyenangkan dan membuat siswa bersemangat. Hanya menggunakan media papan tulis tentu sangat membosankan. Maka, Anda perlu belajar menerapkan teknologi untuk membantu proses belajar mengajar. Misalnya dengan memberikan video dan animasi atau belajar menggunakan aplikasi.
Selain cara menyampaikan materi, guru juga harus rajin berinteraksi dengan murid. Agar suasana belajar berjalan interaktif, pancing pendapat, argumen, atau diskusi dengan mereka. Cara tersebut dapat melatih anak mengeluarkan pendapat dan belajar menghargai orang lain.
2. Suka Membanding-bandingkan Siswa
Dalam satu kelas, pasti ada satu atau beberapa siswa yang dinilai pintar, penurut, dan berprestasi. Tentu guru menginginkan semua siswanya seperti mereka. Kadang, secara tak sadar guru pun membandingkan siswa lain dengan mereka. Maksudnya Anda ingin memotivasi, tetapi hal ini justru membuat siswa merasa tidak senang dan bosan.
Umumnya, guru lebih memperhatikan siswa yang aktif di kelas dan pintar. Sementara siswa yang diam dan tidak terlalu pintar biasanya akan sulit mendapatkan perhatian guru. Sebagai guru, Anda harus dapat menggali bakat dan potensi pada diri anak agar mereka memiliki kesempatan yang sama untuk memajukan diri dan kelas menjadi lebih menyenangkan. Membandingkan siswa hanya membuat guru sendiri kehilangan kreativitas menjadikan mereka maju dengan cara masing-masing.
3. Tidak Tepat Waktu
Kebiasaan yang tak boleh dilakukan berikutnya ialah tidak tepat waktu. Jika guru sering datang terlambat tentu menghambat proses belajar siswa. Karena datang terlambat, guru pun jadi terlambat mengakhiri pelajaran sehingga memotong jam guru lain. Apalagi jika waktunya molor hingga jam istirahat atau jam pulang sekolah.
4. Kurang Menguasai Kelas
Karena terlalu asyik mengajar, kadang guru tidak memperhatikan situasi di dalam kelas. Siswa tidak diminta memberikan timbal balik dalam pelajaran. Akibatnya proses pembelajaran berjalan satu arah dan membosankan. Guru yang kurang memperhatikan keadaan kelas biasanya akan membuat suasana belajar menjadi tegang, terlebih ketika ulangan harian. Hal ini tentu dapat membuat siswa tidak nyaman dan bosan.
Selain memperbaiki cara mengendalikan kelas, perhatikan juga posisi duduk siswa. Posisi duduk siswa berbaris di belakang dan guru ada di depan kadang membosankan. Jika memungkinkan, agar lebih menyenangkan, susun kursi melingkar dan guru di tengah agar pandangan tidak terganggu ketika menyimak.
5. Banyak Memberikan Tugas
Seperti sudah menjadi keharusan guru memberikan tugas kepada siswa, bahkan jumlahnya bisa cukup banyak. Tugas yang bertujuan membuat siswa lebih memahami pelajaran malah membebani. Berikan tugas atau pekerjaan rumah hanya bila perlu saja. Jangan sampai Anda terlalu banyak memberikan tugas tanpa objektif yang jelas.
Kelima kebiasaan itu kadang menjadi budaya bagi sebagian guru. Maka, untuk menjadi guru yang kreatif dan dapat menarik minat belajar siswa, hindari melakukan kebiasaan di atas.