Guru Teladan Perilaku Sehat Masa Pandemi
Merebaknya virus covid-19 yang sangat cepat perkembangnya di negara-negara seluruh dunia membuat resah dan gelisah. Penyebarannya menjadi luar biasa ketika perilaku sehat masyarakat tidak memperhatikan protokol kesehatan. Istilah ambyar cocok untuk menyebut perkembangannya yang semakin meluas dan memakan banyak korban.
Perilaku guru merupakan contoh nyata untuk peserta didiknya. Dari sikap sehari-hari dalam masa pandemi sangat dibutuhkan untuk mengedukasi peserta didik. Bahkan sebagai tokoh masyarakat yang disegani dapat menjadi telatan di masyarakat di mana gru itu tinggal. Dengan menerapkan protocol kesehatan masa pandemi, guru secara tidak langsung sudah melakukan edukasi kepada peserta didik dan masyarakat.
Bentuk edukasi secara langsung kepada peserta didik melalui Pembelajaran Jarak Jauh dengan memanfaatkan grup whastApp kelas. Himbauan .mentaati protokol kesehatan sesuai dengan standar covid19. Melalui pembiasaan cuci tangan pakai sabun, selalu memakai masker penutup hidung, selalu menjaga jarak satu meter lebih, tidak melakukan kerumunan banyak orang, dan menghindari jabat tangan dengan siapapun.
Edukasi yang dilakukan berulang-ulang akan lebih baik hasilnya daripada secara berkala tetapi tidak efektif. Setiap pertemuan PJJ guru selalu mengingatkan apakah peserta didik sudah sesuai dengan protokol kesehatan atau belum. Dalam proses pembelajaran guru juga harus melakukan edukasi dengan contoh peristiwa yang berkaitan dengan covid19.
Berbagai peristiwa yang berkaitan dengan covid19, misalnya banyak rumah sakit yang penuh dengan pasien covid19, banyak korban meninggal baik dari tenaga medis maupun masyarakat umum. Bahkan bisa memberikan contoh kejadian yang menimpa di kalangan pendidikan baik yang terpapar maupun yang meninggal.
Guru harus memberikan penguatan agar peserta didik menjaga kesehatannya dengan makan makanan yang bergizi, olahraga teratur, istirahat yang cukup. Menghindari kontak langsung dari penderita yang dinyatakan positif merupakan perilaku utama dalam penyelamatan diri. Jika ada gangguan kesehatan seperti batuk, pilek, pusing, dan suhu badan tinggi segera memberitahu orangtua dan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
Selain dalam bentuk perilaku dan himbauan, guru dapat melakukan edukasi melalui pembelajaran literasi. Misalnya peserta didik disuruh membuat tulisan pengalaman peserta didik dalam menghadapi pandemi covid19, melakukan wawancara dengan anggota keluarga hasil wawancara dibuat dalam bentuk laporan, atau peserta didik meliput kegiatan di masyarakat dalam upaya menanggulangi penyebaran covid19. Tanggung jawab peserta didik melaporkan hasil belajar kepada guru yang diakses melalui WA orang tua sebagai wujud tanggung jawab orang tua peserta didik mengawasi belajar anak di rumah.
Guru melalui GWA kelas masing-masing memberikan kabar terkini mengenai perkembangan situasi tentang merebaknya covid-19. Mengarahkan peserta didik dengan kesibukan yang mengarah pada budaya literasi baik pembelajaran sekolah maupun keagamaan.
Berperilaku sesuai anjuran pemerintah seperti tidak bersalaman, tidak berkumpul atau berkerumun banyak orang, tidak mendatangi keramaian, dan tidak bepergian jauh. Dan menandaskan bahwa perilaku itu benar-benar harus dipatuhi untuk memutus rantai penularan covid-19. Dengan mematuhi himbauan dan aturan di masa mendesak ini guru pun yakin bahwa usaha dan doa terus dilakukan agar terhindar dari virus yang mematikan ini.
Karakter disiplin perlu ditanamkan kepada peserta didik dalam situasi pandemi, kebiasaan hidup baru harus segera diterapkan pada diri masing-masing tanpa dipaksa. Tumbuhnya kesadaran diri akan hidup sehat di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Harapan virus covid19 segera sirna dari muka bumi ini hanya dengan tetap bersyukur kepada Tuhan Pencipta alam dan seisinya. Berperilaku sehat di manapun berada tanpa pandang bulu dari anak-anak sampai orang dewasa. Saling mengingatkan merupakan usaha secara langsung dalam setiap kesempatan.
*) Ditulis oleh Sarwijiyanti. Kepala SDN 2 Kunir, Keling, Jepara