Mendikbud: Pandemi Buktikan Teknologi Tak Bisa Gantikan Guru
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut pandemi covid-19 tidak hanya menunjukkan potensi besar teknologi, tetapi juga batasannya. Khususnya, di dunia pendidikan.
Ia mengatakan selama ini banyak yang berpendapat dengan adanya teknologi, tidak lagi dibutuhkan ruang kelas dan juga guru. Namun, pandemi menggugurkan pendapat tersebut. Teknologi tidak bisa menggantikan guru.
Buktinya, sekarang banyak yang 'berteriak' agar sekolah segera dibuka. Sebab, jika tidak dibuka, dikhawatirkan terjadi loss of learning (kehilangan kemampuan dan pengalaman belajar pada siswa).
"Dulu banyak orang sebelum pandemi, semua orang bilang dengan adanya AI (Artificial Intelligence), dengan adanya revolusi, dengan adanya teknologi kita enggak akan butuh lagi guru dan sekolah. Ada beberapa teori-teori seperti itu. Itu sama sekali salah,” kata Nadiem.
Ia menambahkan dengan adanya pandemi ini orang tidak lagi percaya sekolah di rumah itu yang terbaik untuk anak mereka. Ia pun menyebut teknologi belum bisa menggantikan pembelajaran tatap muka dan juga interaksinya.
“Sekolah tatap muka dengan guru dengan teman-teman itu luar biasa penting, jadi itu batasnya teknologi,” kata Nadiem yang SekolahDasar.Net kutip dari Medcom (30/03/2021).
Pandemi kesempatan emas untuk menggunakan teknologi pembelajaran. Apalagi, sekarang banyak orang tua dan guru menggunakan teknologi baru untuk pendidikan. Sehingga, ketika kembali tatap muka teknologi-teknologi tersebut bisa digunakan untuk membantu pembelajaran.
Lihat juga : Peran Guru dalam Menerapkan Pendidikan Karakter untuk Siswa
“Jadinya, semua aplikasi-aplikasi itu bakal relevan saat mereka kembali tatap muka juga. Karena itu termasuk juga class management platform, dan lain-lain. Ini kesempatan luar biasa,” jelas Nadiem.