Mendidik adalah Pekerjaan Kolaborasi, Bukan Individual
Mendidik adalah pekerjaan kolaborasi, setuju maupun tidak pada kenyataanya memanglah begitu. Dalam peran pendidikan ataupun memberi pendidikan bukan hanya guru saja yang bisa. Akan tetapi juga harus ada dukungan dari orangtua. Bahkan kolaborasi atau kerjasama antara guru dan orangtua juga sangat diperlukan, demi tercapainya dan memajukan pendidikan.
Guru merupakan sebuah tokoh yang bisa memberikan teladan baik untuk contoh, seperti pepatah jawa yakni "digugu lan ditiru". Perlu anda ketahui, jika pada zaman dahulu guru hanya beraktivitas pada empat tembok saja, yakni kelasnya. Akan tetapi bagaimana dengan perkembangan pendidikan pada zaman sekarang ini?
Pentingnya Mendidik adalah Pekerjaan Kolaborasi
Menarik bukan jika makna kerjasama kita kaitkan dengan profesi seorang guru. Ketika pada zaman dahulu harus berkonsentrasi, guru hanya ada dalam ruangan saja. Bagaimana dengan pendidikan zaman sekarang yang selalu melibatkan istilah kerjasama didalamnya. Sepenting apa sih kerjasama tersebut dengan pendidikan? Mari kita simak penjelasannya.
Kepentingan pertama adalah murid yang diajar sekarang nantinya akan menjadi murid guru yang lain. Untuk alasan ini maka sangatlah penting mengenai mendidik adalah pekerjaan kolaborasi. Maksudnya dalam mendidik ataupun memberikan pendidikan kepada siswa seorang, guru pastinya juga membutuhkan pendapat atau saran dari guru yang lainnya.
Sudah pasti tujuannya adalah apa yang sudah menjadi kewajibannya terwujud dengan baik. Apalagi kecerdasan dan akademik memang sudah diserahkan penuh kepada Guru. Maka, apapun yang dihadapi sudah menjadi tanggung jawabnya secara penuh.
Guru juga manusia bukan? Ia juga makhluk sosial yang pada hakikatnya memang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Nah, guru pun juga begitu. Meskipun guru tersebut juga sudah lama mengajar bahkan bertahun-tahun tetapi bantuan dan support dari yang lainnya juga sangat perlu.
Bosan juga pernah menghampiri ruh seorang guru. Ketika ia tidak punya teman dekat, mau cerita dan bercanda sama siapa coba. Maka itulah pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan dan memajukan pendidikan. Dari tiga alasan tersebut nyatanya juga bisa menjadi alasan mendidik adalah pekerjaan kolaborasi.
Pentingnya Kolaborasi Di Masa Pandemi
Memang tidak bisa dipungkiri jika mendidik adalah pekerjaan kolaborasi, terutama pada masa Pandemi seperti sekarang ini. Peran orang tua menjadi urutan pertama dan utama. Pertama karena memang orang tualah yang pertama kali memberikan pengajaran dan pendidikan apapun juga bagaimanapun untuk yang pertama kalinya. Utama, karena memang orang tua memiliki tanggung jawab, kewajiban juga kuasa untuk menjadikan anaknya seperti apa dimasa mendatang nantinya.
Sedangkan guru memiliki kewenangan guna memberikan pendidikan yang sudah orang tua pasrahkan. Bukan orang tua saja yang sudah memasrahkannya, akan tetapi juganegara. Namun, ada hal ihwal lainnya yang tetap harus anda ingat, bahwa ia bukanlah tumpuan utama bagi pendidikan anak-anak bangsa.
Situasi sekarang yang masih terhimpit Pandemi Covid 19 ini, faktanya mendidik adalah pekerjaan kolaborasi. Kolaborasi tersebut yakni antara murid, guru juga orang tua. Saat ini proses belajar dan mengajar bukan hanya melibatkan guru dan murid saja. Tetapi kombinasi antara guru, murid, dan orang tua.
Lihat juga : Tips Menjadi Guru SD yang Kreatif di Era New Normal
Adanya kebijakan mengenai belajar dirumah juga memberikan kesadaran kepada orang tua bahwa bukanlah hal yang mudah menjadi seorang Guru. meskipun bayaran yang harus dibayarkan berjumlah jutaan. Adanya kesadaran mengenai kolaborasi tersebut, maka akan memunculkan kerjasama yang baik untuk bisa mencapai kesuksesan dalam mendidik. Kerjasama untuk saling melengkapi, memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuan.
Dengan demikian pastinya akan terwujud suasana belajar yang yang nyaman dan memberikan semangat dalam belajar, meskipun para siswa harus belajar dari rumah. Semoga penjelasan mengenai mendidik adalah pekerjaan kolaborasi tersebut membuat para orang tua sadar dan murid tetap semangat dalam belajar juga pendidikan juga lebih maju. Semangat 45!