Meningkatkan Penalaran dan Berpikir Kritis Siswa dengan Soal HOTS
Berpikir kritis dengan soal HOTS memang sangat penting untuk menciptakan murid yang berlevel tinggi. Karena pendidikan tak hanya cukup dengan membekali pengetahuan dan proses berpikir sederhana.
Hal tersebut bertujuan agar peserta didik menjadi individu yang kritis dan optimal produktif dan mandiri. Sebenarnya apa itu HOTS dan tujuannya? Kemudian bagaimana cara berpikir kritis sesuai soal tersebut. Berikut ulasannya.
Mengenal dan Mempelajari Sistem Berpikir Kritis dengan soal HOTS
HOTS merupakan singkatan dari Higher Order Thinking Skills. HOTS merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi. HOTS tersebut sangat penting dikembangkan demi kecakapan berpikir. Dan merupakan ciri khas keunggulan manusia.
Lihat juga : 7 Tips Bagi Guru untuk Membentuk Kemampuan Literasi Siswa
Tujuan Adanya HOTS
Sedangkan tujuan dari HOTS itu sendiri adalah :
- Meningkatkan kemampuan penalaran pada siswa sehingga semakin terasah.
- Meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang semakin terlatih.
- Meningkatkan berpikir murid hingga level tinggi.
- Meningkatkan daya pikir yang mampu menerima jenis informasi
- Kemudian, berpikir secara kreatif untuk memecahkan suatu masalah menggunakan pengetahuan yang ada.
- Cepat mengambil keputusan dalam situasi yang kompleks.
Nah, tujuan utama secara ringkas adalah meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah, kreatif, berpikir kritis, kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan dalam berargumen.
HOTS dalam Sosial
Pada dasarnya penyusunan berpikir kritis dengan soal HOTS ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Hal tersebut adalah penggunaan stimulus, konteks yang baru serta membedakan tingkat kesulitan serta kompleksitas proses berpikir.
Jika dijabarkan proses tersebut akan melewati Low order Thinking skills, Medium dan High order thinking skills. Secara detail murid akan melewati berbagai tingkatan mulai dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi serta mengkreasikan.
1. Mengingat
Dalam hal mengingat, siswa akan lebih mengingat fakta dan konsep dasar. Hal tersebut baik dengan menirukan, mengulang dan menyebutkan.
2. Memahami
Pada tingkatan ini murid selanjutnya dapat memahami sehingga dapat menjelaskan ide maupun konsep. Dari hal tersebut, murid mampu menjelaskan, mengklarifikasi hingga memberi contoh.
3. Menerapkan
Kemampuan tingkatan berpikir kritis dengan soal HOTS selanjutnya adalah menerapkan. Siswa dapat menggunakan informasi yang diperoleh dalam situasi baru. Baik dengan mengimplementasikan, mengilustrasikan serta menghubungkan.
4. Menganalisis
Dari rangkaian tersebut, murid kemudian menganalisis informasi tersebut. Menggambarkan hubungan diantara ide-ide dengan memecahkan, menguraikan hingga membandingkan.
5. Mengevaluasi
Dengan adanya kemampuan pemecahan hingga membandingkan tersebut kemudian siswa membenarkan pendirian atau keputusan. Siswa dapat menyimpulkan, merefleksikan, memvalidasi hingga mengkritik.
6. Mengkreasikan
Dari proses tersebut, siswa dapat menghasilkan karya baru atau original. Selanjutnya siswa bisa merencanakan, menyusun kembali, dan mengkombinasikan.
Aspek Penting dalam Soal HOTS
Dari tingkatan tersebut aspek yang paling penting untuk berpikir kritis dengan soal HOTS ialah analisis, evaluasi dan kreasi. Pada analisis merupakan upaya untuk memisahkan suatu kesatuan menjadi komponen bagian sehingga jelas hierarkinya. Hal tersebut meliputi unsur-unsur, analisis hubungan dan analisis prinsip yang terorganisasi.
Sedangkan evaluasi merupakan kemampuan memberi keputusan tentang nilai sesuatu. Hal tersebut ditetapkan dengan sudut pandang tertentu. Misalkan sudut pandang tujuan, materi dan metode.
Sementara kreasi adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren. Dalam artian lain untuk membuat suatu produk yang orisinal.
Cara membuat soal HOTS adalah dengan pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, soal uraian dan tabel opini. Namun masalah umum dalam membuat soal HOTS biasanya berupa ilustrasi soal terlalu panjang, opsi jawaban kurang mengecoh, sulit menyesuaikan tingkat kesulitan dengan jenjang kelas dan bertujuan memberi nilai tinggi agar fokus pada mengulang bukan menguji. Berkat berpikir kritis dengan soal HOTS tersebut siswa menjadi lebih cepat mencapai level tinggi.