Gaji 200.000 Perbulan, Inilah Tips Hidup Hemat Ala Guru Honorer yang Sempat Viral
Tidak semua orang berkesempatan untuk memiliki gaji yang besar, termasuk guru honorer. Gaji guru honorer di Indonesia bisa dibilang kurang merata dan kurang layak. Karena, sebagian dari mereka ada yang hanya digaji Rp200.000 perbulan. Angka tersebut tentunya sangat jauh dari UMP D.I Yogyakarta yang merupakan provinsi dengan UMP terendah di Indonesia, yaitu hanya Rp1,7 jutaan saja.
Dapat dipastikan bahwa seorang guru honorer tidak boleh menggantungkan hidupnya hanya dari gaji guru saja. Tapi, tahun lalu, tepatnya pada tahun 2020, sempat viral tentang cara guru honorer mengatur gajinya yang hanya Rp200.000 perbulan. Lalu, seperti apakah dia mengaturnya? Apakah benar-benar bisa?
Tips Hidup Hemat Ala Guru Honorer dengan gaji Rp200.000 perbulan
Seperti dilansir dari nova.grid.id, seorang guru honorer bernama Yan Budi Nugroho memiliki cara yang cerdik untuk mengatur upahnya sebagai guri honorer yang hanya sebesar Rp200.000 saja perbulan.
Rupanya, ia membagi gajinya tersebut ke dalam 6 bagian. Diantaranya adalah Rp40 ribu untuk bensin, Rp60.000 untuk jajan, reward anak sebesar Rp 30 ribu, Rp30 ribu untuk makan bakso, untuk belanja ibu sebesar Rp 20 ribu, dan nabung untuk nikah Rp20 ribu.
Lihat juga : Ingin Jadi Guru Terbaik Tapi Masih Honorer? Lakukan 5 Tips Berikut
Dengan gajinya tersebut, ia bahkan menyisihkan uangnya untuk nikah. Pembagian keuangan tersebut tentunya cukup profesional. Tapi, tidak sembarangan orang yang bisa menerapkan cara tersebut. Karena, membutuhkan kesabaran dan juga ketekunan yang cukup besar.
Dikarenakan tidak semua orang bisa menerapkan cara tersebut, saya punya solusi lain. Tapi, cara ini sepertinya cocok dipakai untuk guru honorer yang memiliki gaji diatas Rp800 ribu perbulan supaya lebih efektif.
Tips hidup hemat bagi guru honorer
Cara yang akan saya berikan ini disebut 50/20/30 yang dipopulerkan oleh Senator Elizabeth Warren dalam dalam bukunya yang berjudul “All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan”. Cara ini bisa dibilang sudah cukup populer di seluruh dunia.
Dalam aturan pembagian anggaran tersebut, Anda menggunakan 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan dan jangan lupa menyisihkan, dan 20% untuk ditabung. Cara ini tentunya lebih simple daripada membagi gaji ke dalam 6 bagian. Sebagai contoh, Anda memiliki gaji Rp800.000 perbulan. 50% gaji tersebut atau sekitar Rp400 ribu dialokasikan untuk kebutuhan bulanan, 30% atau sekitar Rp240.000 boleh digunakan untuk mewujudkan keinginanmu, tapi jangan lupa untuk menyisihkan, dan 20% sisanya atau sekitar Rp160 ribu bisa Anda tabung.
Dengan menggunakan cara ini, Anda bisa memenuhi kebutuhanmu, mewujudkan keinginanmu, dan juga menabung untuk masa depanmu. Tapi, cara ini sepertinya kurang powerful untuk jangka panjang, karena anggaran untuk keinginan terlalu besar daripada untuk ditabung. Selain itu, menabung juga bukan cara terbaik untuk menyimpan uang. Karena, jika uangmu hanya ditabung saja, lama-kelamaan akan tergerus oleh inflasi.
Karena itulah, saya akan memberikan alternatif lain yang mungkin saja diperlukan. Caranya adalah dengan aturan anggaran 40/30/20/10. Dengan cara ini, Anda menggunakan 40% gaji untuk kebutuhan, 30% untuk ditabung, 20% untuk investasi atau dana darurat, dan 10% untuk kebaikan/sedekah. Selain itu, ada cara lain yang lebih ekstrem yaitu aturan anggaran 40/50/10 yang saya buat sendiri.
Itulah tips hidup hemat ala guru honorer dan juga kami berikan sedikit tips mengatur anggaran bagi guru honorer. Cara diatas tentunya bersifat opsional, karena mungkin Anda telah membuat aturan anggaran sendiri yang lebih powerful dan lebih baik daripada cara yang saya sebutkan di atas.