Ketertarikan Siswa Pada Pelajaran Dimulai Ketertarikan Siswa Terhadap Guru
Perlu disadari bahwa ketertarikan siswa pada suatu pelajaran umumnya dimulai dari ketertarikan siswa terhadap gurunya. Siswa pasti akan merasa nyaman dan senang mengikuti mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang menyenangkan. Guru yang memberikan inovasi baru dalam pembelajaran dan memberikan kesempatan siswa berekspresi.
Namun, jika siswa dari awal merasa kurang suka dengan gurunya, hal ini membuat siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran yang disampaikannya. Mata pelajaran apa pun akan menjadi tidak menarik jika diampu oleh guru yang dianggap kurang menarik dan cenderung monoton. Berikut beberapa tips dan kiat bagi guru untuk menarik perhatian siswa.
1. Mengurangi dominasi di kelas
Guru harus mampu menciptakan situasi kelas menjadi menarik dengan cara mengurangi dominasi guru di kelas. Masih banyak guru yang mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas. Umumnya mereka merasa guru adalah segalanya dan menganggap sebagai pusat pembelajaran. Sebenarnya guru hanya salah satu sumber belajar di kelas. Masih banyak sumber belajar lain, seperti perpustakaan, buku, lingkungan sekolah, dan internet.
2. Selalu Mengembangkan diri
Pengembangan diri bagi guru dapat dilakukan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan. Sehingga wawasan guru dan proses kreatifitas guru semakin terlatih. Selain itu, dengan mengikuti pelatihan guru dapat memahami karakter dan menemukan potensi unik siswa. Saat ini sudah banyak pelatihan bisa diikuti secara online, menyesuaikan dengan waktu luang guru. Pengembangan diri penting untuk mengenal berbagai metode dan model pembelajaran yang bisa diterapkan di kelas.
3. Sebagai fasilitator dan motivator
Proses pembelajaran di kelas dapat lebih menyenangkan jika guru memberi kebebasan siswa bertanya dan berpendapat. Hal ini menjadikan siswa lebih aktif dan semakin kreatif. Ketika di dalam kelas sebaiknya guru menempatkan dirinya sebagai fasilitator yang baik. Guru harus mampu menjadi pendamping yang mampu memotivasi siswa dalam pembelajaran. Jika guru terlalu otoriter akan mematikan kreativitas siswa sehingga siswa menjadi antipati terhadap guru.
4. Mengajar dengan hati
Dalam proses pembelajaran, hati dan perasaan sangat dibutuhkan karena dalam proses pembelajaran tersebut sebenarnya penuh dengan emosi. Tentu saja berupa emosi positif yang meliputi empati, perhatian, perasaan, dan cinta. Sehingga guru mempunyai tanggung jawab terhadap apa yang ia ajarkan. Begitupun dengan siswa menganggap bahwa apa yang dipelajari bermanfaat bagi dirinya sendiri. Siswa juga akan mengikuti pembelajaran dengan sepenuh hati.
5. Menjalin kedekatan dengan siswa
Seorang guru harus memberikan perhatian secara personal kepada siswa layaknya seorang sahabat. Misalnya dengan menyapa siswa dengan menyebutkan namanya, memberikan pujian yang mampu membangkitkan semangat belajar siswa. Bentuk perhatian bisa juga dengan menanyakan kondisi kesehatan dan hal-hal personal lainnya sehingga siswa merasa dekat dengan gurunya. Bila keduanya sudah tercipta hubungan yang baik, saat guru mengajarkan materi akan mudah diterima siswa.
Demikian beberapa kiat untuk menarik siswa supaya suka dengan pelajaran yang dimulai dari guru. Dalam suatu proses pembelajaran guru memiliki peran dan kedudukan yang signifikan. Mari kurangi dominasi guru di dalam kelas, selalu meningkatkan kompetensi, dan jadilah guru yang bersahabat dengan siswa.