Keterampilan Membuat Variasi Stimulus Agar Siswa Tidak Bosan
Keterampilan membuat variasi stimulus sangat diperlukan sebagai seorang pendidik. Mengingat bahwa variasi stimulus ini menjadi hal yang penting dalam pendidikan. Variasi stimulus merupakan sebuah kegiatan pendidik dalam konteks proses berinteraksi belajar mengajar. Hal ini dengan tujuan mengatasi kebosanan siswa sehingga situasi belajar mengajar menunjukkan ketekunan siswa dan penuh dengan partisipasi.
Lihat juga : Cara Meningkatkan Keterampilan Mengelola Kelas Bagi Guru
Hendaknya guru mampu dan banyak menguasai multisumber dalam rujukan serta banyak ide kreatif untuk mengadakan variasi ini. Selain itu guru hendaknya menguasai multimedia yang semakin modern, agar lebih multistrategi, multi model, dan multi metode.
Komponen Keterampilan Membuat Variasi Stimulus Dalam Pembelajaran
Dalam belajar mengajar, komponen yang mendukung adalah variasi gaya mengajar, penggunaan media dan bahan ajar hingga interaksi peserta didik kepada siswanya. Sementara keterampilan mengadakan variasi mencakup variasi gaya mengajar, variasi pola interaksi dan variasi pengalihan penggunaan indera.
Variasi Gaya Mengajar
Dalam variasi gaya mengajar mencakup 6 variasi yakni :
1. Pusatkan Perhatian
Pada variasi ini hendaknya pendidik memusatkan dengan lisan diikuti menunjuk gambar atau papan tulis. Guru dapat menekankan dengan penekanan seperti “perhatikan ini baik-baik".
2. Variasi Suara
Dalam variasi ini, pendidik menggunakan variasi suara tinggi ke rendah, keras menjadi lemah, cepat menjadi lambat, ekspresi gembira menjadi sedih, dan tekanan kata tertentu.
3. Mengadakan Kontak dengan Siwa
Berbicara atau membangun interaksi dengan siswa hendaknya pandangan guru menyeluruh sehingga mampu membangun hubungan intim demi penyampaian informasi. Seperti kontak pandang dan membesarkan mata atau menyipitkan.
4. Mengubah Gerak
Keterampilan membuat variasi stimulus disini pendidik melakukan perubahan posisi gerak agar siswa tidak jenuh. Namun disertai dengan tujuan.Misalkan ke sebelah kanan atau ke kiri untuk mengurangi kegaduhan.
5. Menciptakan Kesunyian Sejenak
Keadaan diam tiba-tiba untuk menarik perhatian siswa untuk memberi waktu berpikir atau siswa mengingat kembali informasi. Sehingga siswa mampu menjawab pertanyaan guru.
6. Variasi Mimik dan Gerakan Badan
Gerakan diperlukan saat belajar mengajar. Begitu juga dengan ekspresi wajah sebagai alat komunikasi yang cukup kuat. Sehingga ekspresi wajah yang menarik semangat dan ceria siswa.
Variasi Media dan Bahan Ajar
Variasi media Keterampilan membuat variasi stimulus dengan melihat kelemahan anak didik dan menggunakan contoh konkret. Memberikan stimulasi terhadap indera siswa. Hal ini mencakup:
• Media Dengar atau audio
Variasi ini dengan kombinasi media pandang dengan taktil. Sejumlah media dengar dapat digunakan seperti rekaman bunyi suara, pembicaraan siswa, rekaman drama, rekaman musik, wawancara dan lainnya yang cukup relevan dengan pelajaran.
• Media Pandang
Media ini memiliki banyak keuntungan seperti membantu konsep berfikir, memiliki perhatian anak secara potensial, membuat hasil belajar yang riil, mengembangkan cara berpikir, dan memberikan pengalaman.
• Variasi alat yang Diraba, Digerakkan dan Dimanipulasi
Jenis ini mampu menarik perhatian siswa dan melibatkannya dalam kelompok maupun perorangan. Seperti peragaan dengan model, patung dan lainnya.
• Variasi yang Didengar, Diraba dan Dilihat
Penggunaan alat ini di tingkat paling tinggi. Selain itu melibatkan semua indera dan cara yang bagus untuk penerapan belajar mengajar. Medianya adalah televisi, film, slide projector dan lainnya.
Variasi Pola Interaksi
Gaya interaksi berupa pola guru dan murid yakni komunikasi aksi satu arah. Pada pola guru murid guru ada feedback bagi guru namun tidak ada interaksi antara siswa. Sedangkan pada pola guru-murid, murid guru,murid-murid maka interaksi optimal antara guru dengan murid dan sebaliknya. Komunikasi ini multi arah.
Untuk pola guru murid-murid siswa saling belajar satu sama lain dan kebalikan bagi guru. Terakhir pada pola melingkar, siswa mendapatkan giliran mengemukakan jawaban namun tidak diperkenankan bicara dua kali sebelum yang lainnya selesai. Keterampilan membuat variasi stimulus ini mendukung para pendidik mencapai kesuksesan pembelajaran.