Mengenal Kurikulum Prototipe 2022 untuk Sekolah Dasar Indonesia
Mengenal Kurikulum Prototipe 2022 untuk Sekolah Dasar. Prototipe secara sederhana dapat Anda artikan sebagai contoh ataupun model awal untuk uji coba konsep yang sudah ada.
Tahun baru, kurikulum baru. Kalimat tersebut sepertinya sangat cocok untuk menggambarkan kurikulum pendidikan Indonesia.
Saat ini terdapat tiga kurikulum yang dapat lembaga pendidikan pilih, yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat yaitu berupa Kurikulum 2013 yang sudah disederhanakan dan yang paling baru adalah Kurikulum Prototipe.
Mengenal Kurikulum Prototipe 2022 untuk Sekolah Dasar
Adanya pandemi Covid-19 membuat kondisi pendidikan Indonesia berantakan. Perlu adanya penyesuaian dengan strategi khusus agar para pelajar tidak mengalami kehilangan pembelajaran atau learning loss.
Berbagai cara pemerintah lakukan agar proses belajar mengajar berjalan dengan normal. Hasil evaluasi terbaru yang Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BESKAP) lakukan bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) menunjukan bahwa kurikulum yang ada saat ini tidak membantu para siswa.
Saat ini kebanyakan dari sekolah di Indonesia menggunakan Kurikulum 2013. Namun sayangnya riset menunjukkan bahwa sekolah-sekolah lebih maju empat sampai lima bulan belajar dengan menggunakan Kurikulum Darurat.
Hal tersebut membuat BESKAP Kemendikbud Ristek berencana akan memberikan opsi kebijakan kurikulum untuk memulihkan kegiatan proses belajar mengajar. Mengenal Kurikulum Prototipe 2022 untuk Sekolah Dasar sebagai kurikulum lanjutan dari masa khusus pandemi Covid-19 adalah salah satu yang saat ini tengah mereka kembangkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prototipe memiliki arti model asli atau contoh. Prototipe juga merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris yakni prototype yang berarti bentuk dasar.
Sebagai Pemulihan Kurikulum yang Terdampak Pandemi
Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia dalam beberapa tahun belakang membuat segala kegiatan menjadi terbatas. Kegiatan belajar mengajar di sekolah pun tak luput dari dampak pandemi ini.
Pelajar terpaksa untuk melakukan pelajaran jarak jauh atau DARING. Perubahan yang terjadi secara mendadak tersebut membuat banyak orang kesulitan sehingga kegiatan sekolahnya menjadi berantakan.
Salah satu yang sangat terdampak adalah Sekolah Dasar (SD). Mereka masih sangat belia untuk mengerti teknologi. Tak jarang pula para orang tua yang tidak memiliki waktu untuk mendampingi anaknya sehingga membuat kegiatan sekolah tidak terkontrol.
Mengenal Kurikulum prototipe 2022 untuk Sekolah Dasar akan hadir sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan pada masa pelajaran 2022-2024 untuk memulihkan kurikulum Indonesia yang tengah berantakan.
Kurikulum Prototipe memiliki tujuan untuk mendorong kegiatan pembelajaran agar sesuai dengan kemampuan para siswa sehingga mereka bisa lebih fokus mengembangkan minat dan karakternya. Adapun karakteristik utama pemulihan pembelajaran:
• Fokus materi inti yang utama akan membuat adanya sisa waktu yang cukup untuk pembelajaran yang lebih mendalam bagi kompetensi dasar seperti halnya literasi dan numerasi.
• Siswa akan mendapatkan pengembangan karakter (akhlak mulia, gotong royong kemandirian, mala kritis, kreatifitas dan kebhinekaan) serta pengembangan soft skills dalam porsi khusus, nantinya mereka akan belajar mengerjakan suatu projek atau praktek.
• Guru akan melakukan pembelajaran untuk murid secara fleksibel sesuai kemampuannya. Guru juga dituntut untuk melakukan penyesuaian dengan konteks muatan lokal lain.
Lihat juga : Masuki Dunianya dan Jadilah Guru yang Bersahabat dengan Siswa
Adapun karakteristik khusus untuk jenjang SD berupa mata pelajaran IPA dan IPS yang akan tergabung sebagai Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), integrasi computational thinking pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPAS. Selain itu Bahasa Inggris juga akan berbasis projek dengan penguatan pelajaran Pancasila.
Nantinya mengenal kurikulum prototipe 2022 untuk Sekolah Dasar juga berlaku pada jenjang pendidikan lainnya. Kurikulum ini akan digunakan hingga tahun 2024 untuk masa pemulihan sebelum adanya peninjauan ulang terkait keefektivitasannya.