Mengaplikasikan Blended Learning Melalui Metode Flipped Classroom Untuk SD
Apakah Anda tahu model pembelajaran blended learning dengan metode flipped classroom? Saat awal tahun 2021 pemerintah mulai mengaplikasikan blended learning yang dilakukan dengan classroom.
Guru memperoleh tantangan untuk bisa menerapkan pembelajaran tatap muka dengan sistem 50% 50% dari total siswa yang ada. Pembelajaran yang dilakukan 50% tatap muka di sekolah dan 50% belajar dari rumah.
Dengan kondisi tersebut, guru harus bisa memastikan pemahaman siswa terhadap pembelajaran tetap merata walaupun berada di lokasi yang berbeda. Untuk menjawab permasalahan tersebut guru bisa mencoba untuk menggunakan model pembelajaran blended learning.
Mengaplikasikan Blended Learning dengan Pembelajaran Flipped Classroom
Blended learning merupakan model pembelajaran dengan menggabungkan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring. Dari aspek penyampaian dan gaya pembelajaran yang dipakai, sehingga kolaborasi pengajar yang akan lahir dengan tetap menekankan interaksi antar siswa namun tidak meninggalkan segi teknologi.
Lihat juga : Kenali Manfaat Metode Blended Learning, Variasi Cara Belajar yang Efektif
Sedangkan flipped classroom sendiri merupakan model pembelajaran yang menerapkan blended learning tersebut. Dengan pendekatan tersebut aktivitas pembelajaran yang biasanya di kelas bisa diselesaikan di rumah terlebih dahulu secara mandiri sebelum melakukan pembelajaran tatap muka.
Tips Memaksimalkan Metode Flipped Classroom
Berikut ini langkah yang bisa pendidik lakukan dalam mengaplikasikan blended learning untuk optimalnya penerapan metode flipped classroom.
Guru Memberi Materi
Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah pembagian materi yang akan diajarkan. Sebaiknya materi yang dibagikan bisa dipelajari mandiri oleh siswa dan materi yang hanya dipadukan oleh guru.
Membagi Materi dan Tugas
Sebaiknya para guru membagi siswa dalam beberapa kelompok selalu memberikan materi dan lembar kerja untuk siswa yang belajar dari rumah dengan fitur materi dan tugas. Ibu bapak guru bisa memberikan materi dari video YouTube atau materi yang Anda susun sendiri.
Memanfaatkan WhatsApp
Guru juga bisa melakukan diskusi terpadu sebagai bentuk pendampingan kepada siswa dengan menggunakan aplikasi WhatsApp. Guru bisa memulai kegiatan pelajaran dengan sesi tanya jawab untuk memastikan bahwa siswa sudah mengerti apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Mengunggah Hasil Belajar
Hasil pembelajaran mandiri yang dilakukan oleh siswa dari rumah bisa anda unggah atau bagikan melalui WhatsApp pribadi atau grup. Kemudian guru melakukan koreksi hasil pembelajaran dan mengidentifikasi area yang masih membutuhkan penguatan dari tugas siswa.
Memberikan Penguatan atas Materi yang Diberikan secara Tatap Muka
Siswa yang memperoleh giliran untuk belajar secara tatap muka di sekolah guru bisa memberikan penguatan mengenai materi yang sudah dibagikan saat daring. Selanjutnya guru bisa melanjutkan pembelajaran dengan membahas materi yang lebih membutuhkan panduan secara langsung.
Manfaat dan Tantangan Metode Flipped Classroom
Mengaplikasikan blended learning sebagian sekolah sudah menggunakan metode flipped classroom. Metode tersebut membawa dampak untuk guru maupun siswa secara langsung dan tidak langsung. Terdapat beberapa manfaat yang bisa diperoleh.
Mengubah Peran Pengajar dan Siswa
Menggunakan metode ini bisa memberikan tanggung jawab kepada para siswa untuk pembelajaran diri sendiri. Di luar kelas siswa bisa belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan untuk bisa menyerap ilmu. Mereka bisa mengatur waktu serta tempat yang nyaman untuk digunakan belajar.
Pembelajaran Bisa Disesuaikan dengan Kebutuhan Siswa
Pada kelas zaman dahulu fokus guru akan berpusat pada siswa yang aktif dan selalu merespon pertanyaan. Sedangkan saat ini yang pasif dan kurang memahami materi bahkan sulit mengejar ketertinggalan guru akan lebih fokus pada siswa tersebut.
Perlu Mengelola Waktu dengan Baik
Guru bisa memberikan cara memanajemen waktu agar siswa bisa mengalokasikan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas. Guru bisa mengasumsikan bahwa setiap peserta yang datang ke kelas dengan kondisi siap dengan materi yang akan dibahas.
Guru juga harus meninjau ulang sejauh mana siswa memahami materi yang sudah dikirim pada WhatsApp atau platform digital lain.
Pengenalan Guru dengan Teknologi
Peran teknologi pada metode tersebut sangat besar sehingga pengajar diharapkan untuk mengimplementasikan penggunaan teknologi dengan baik. Misalnya guru bisa menggunakan kuis online, memanajemen pembelajaran, menyunting video serta membuat materi pembelajaran yang menarik.
Mengaplikasikan blended learning dengan metode flipped classroom sangat membantu di masa pandemi ini. Sebab banyak sekolah yang tidak diizinkan untuk tatap muka 100%.