Jadi Guru SD Tidak Sebatas Mengajar, Ini Suka Dukanya
Menjadi guru SD tidak hanya menyampaikan materi atau mengajar saja. Selain harus sabar, guru SD juga memiliki beban yang harus diselesaikan berhubungan dengan administrasi kelasnya. Menjadi seorang guru harus benar-benar membutuhkan komitmen dan kerja keras.
Mendidik para siswa SD bukan hanya berhubungan dengan pengetahuan siswa saja. Namun juga memberikan contoh baik segi akademik maupun karakter. Terlebih guru SD juga memiliki beban administrasi setelah mengajar. Menjadi seorang guru SD memang penuh tantangan.
Lihat juga : Tak Mudah, Guru SD Harus Menguasai Semua Mata Pelajaran dan Berakhlak
Guru SD harus melakukan persiapan-persiapan mengajar. Mulai dari bagaimana membuat suasana kelas efektif dan efisien, sampai mengurus administrasi atau mengisi perangkat pembelajaran. Baik persiapan mengajar, selama mengajar maupun setelah mengajar.
Berbagai Macam Suka Duka Jadi Guru SD Di Sekolah
Saat selesai pembelajaran, guru SD masih mempersiapkan apa yang akan disampaikan pada pembelajaran berikutnya. Guru juga mengurus absensi, mengoreksi, memberi nilai dan juga memecahkan masalah yang dihadapi saat mengajar. Berikut beberapa suka duka menjadi guru SD:
1. Memikul Beban Emosional Siswa yang Kesulitan
Terkadang orang menganggap seorang guru hanya bertugas mengajar saja. Namun dibalik itu semua duka jadi guru SD sangatlah banyak. Guru merupakan orang tua yang kedua untuk siswanya.
Segala kesulitan yang dihadapi siswa, guru hendaknya bisa mengatasinya. Baik menjaga mood siswa agar tetap bagus, mengatasi masalah kurang paham, hingga mendengarkan keluh kesah dari para siswanya.
Guru juga merasa gagal apabila ada siswanya yang tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Beban tersebut terus membayangi hingga ada solusi untuk mengatasinya.
2. Memiliki Banyak Topeng Diri
Setiap siswa memiliki keunikan dan karakternya masing-masing. Tentunya setiap murid berbeda-beda. Untuk menghadapi hal ini guru hendaknya memiliki mental dan jiwa yang kuat.
Terutama dalam menghadapi kelakuan para siswanya. Guru hendaknya bisa mengelola tingkat stres maupun tekanan dalam diri. Meskipun memiliki masalah pribadi di luar sekolah, namun guru tetap terlihat tegar di hadapan para siswa sehingga harus tetap semangat dan ceria. Selain itu dapat mengatasi berbagai masalah dari para siswa.
3. Berurusan dengan Orangtua Murid dan Relasi Lain
Suka duka jadi guru SD yang sering dialami seorang guru adalah menghadapi orang tua murid. Karena tidak semuanya berada pada sisi yang nyaman. Terlebih dengan persoalan orang tua yang menyalahkan guru atas perilaku buruk dari orangtuanya. Notabene guru tidak mendapatkan pelatihan khusus menghadapi orang tua.
Mereka hanya mengetahui bagaimana caranya mengajarkan sesuatu pada siswanya yang berujung pada prestasi maupun kepribadian sang murid.
Selain itu seorang guru juga berhubungan dengan hal yang berkaitan dengan sekolah maupun luar sekolah yang berhubungan dengan pendidikan. Hal ini memungkinkan seorang guru memiliki relasi yang cukup banyak dengan berbagai karakter.
4. Gaji Mungkin Tak Seberapa
Menjadi guru banyak tantangan dan ujian. Selain menghadapi karakter murid yang bervariasi, namun juga penghasilan yang tidak seberapa. Meskipun kecil namun berkah.
Hanya saja banyak guru yang memilih menambah penghasilan dari luar. Tuntutan kebutuhan hidup sehari-hari yang banyak seringkali menjadi persoalan pribadi yang cukup membuat beban. Meski begitu banyak yang terus bertahan dan setia menjadi guru karena menjadi guru adalah keberkahan.
5. Menyelesaikan Administrasi
Guru tidak hanya mengajar saja namun juga menyelesaikan beberapa administrasi berupa rencana pelaksanaan pembelajaran, mengoreksi tugas siswa, membuat grafik kemajuan siswa, memberikan penilaian, membuat raport dan lainnya. Suka duka jadi guru SD cukup bervariasi dan penuh tantangan.