Struktur Kurikulum Merdeka SD dan Rincian Alokasi Waktunya
Struktur Kurikulum Merdeka pada jenjang Sekolah Dasar dibagi menjadi 2 kegiatan utama. Pertama pembelajaran intrakurikuler dan yang kedua projek penguatan profil pelajar Pancasila. Implementasi Kurikulum Merdeka di SD dibagi menjadi 3 fase, yaitu:
Fase A : Kelas 1 dan Kelas II
Fase B : Kelas III dan IV
Fase C : Kelas V dan VI
Pembelajaran di SD pada Kurikulum Merdeka bisa menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik dengan beban belajar projek penguatan profil pelajar Pancasila sebesar 20% per tahun. Proyek ini merupakan pembelajaran yang wajib dijadwalkan pada jadwal pelajaran, baik dilakukan per akhir pelajaran, per minggu atau per periode.
Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka SD
Kompetensi Dasar (KD) menjadi Capaian Pembelajaran (CP)
Kompetensi Dasar yang dalam Kurikulum 2013 (K-13) digunakan sebagai acuan dalam ketercapaian kurikulum, maka itu diganti dengan Capaian Pembelajaran (CP) di Kurikulum Merdeka ini. Perbedaannya KD di K-13 dan CP di Kurikulum Merdeka adalah jika KD di K-13 antara Kompetensi Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan dipisah, maka di dalam CP ketiganya diintegrasikan atau digabung menjadi satu kesatuan yang dibedakan berdasarkan perkembangan siswa.
Silabus Menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Perbedaan berikutnya di dalam Kurikulum Merdeka dibanding kurikulum sebelumnya yaitu silabaus. Jika di dalam K-13 dikenal dengan administrasi pembelajaran berupa silabus maka di dalam Kurikulum Merdeka ini silabus akan diganti dengan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dalam ATP terdapat 3 komponen aspek yang harus dicapai yaitu: kompetensi, konten, dan variasi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menjadi Modul Ajar (MA)
Jika sebelumnya dikenal RPP, di dalam Kurikulum Merdeka berubah menjadi Modul Ajar atau MA. Dimana modul ajar tersebut disusun dari pengembangan CP dan ATP guna mencapai sasaran Profil Pelajar Pancasila. Modul ajar juga akan di bedakan menjadi dua, Modul Ajar Umum dan Modul Ajar Khusus. Modul ajar umum disusun guru dalam proses kegiatan pembelajaran sehari–hari. Sedangkan untuk pelaksanaan pengembangan proyek profil pelajar pancasila dibuatlah Modul Ajar Khusus.
Pendidikan Karakter menjadi Profil Pelajar Pancasila
Pada K-13 dikenal dengan Pengutan pendidikan Karakter (PPK) maka dalam Kurikulum Merdeka pendidikan karakter ini diubah menjadi Profil Pelajar Pancasila (PPP). Karakter yang harus dicapai di Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:
- Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
- Berkebinekaan Global
- Mandiri
- Bergotong royong
- Bernalar kritis
Jumlah Jam Mengajar
Jumlah jam mengajar atau jumlah jam per mata pelajaran dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka tidak ada perubahan secara signifikan. Namun, dalam Kurikulum Merdeka proses belajarnya akan dibedakan menjadi dua tahap 65% – 80 % untuk pembelajaran rutin di kelas (intrakurikuler) selanjutnya untuk 20% – 35 % dialokasikan untuk projek penguatan profil Pelajar Pancasila. Berikut rincian jumlah jam pelajaran jenjang SD:
Rincian Alokasi Waktu dan Contoh Jadwal Pelajaran Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
SekolahDasar.Net telah membagikan referensi jadwal pelajaran Kurikulum Merdeka jenjang Sekolah Dasar. Sekolah harus segera menyusun jadwal pelajaran dengan melibatkan seluruh guru sebelum awal masuk sekolah. Contoh jadwal ini bisa guru kelas manfaatkan sebagai gambaran dalam menentukan Proyek yang akan dilaksanakan di kelas. Rincian alokasi waktu dan contoh jadwal pelajaran Kurikulum Merdeka bisa dilihat di link berikut ini:
- Alokasi Waktu dan Jadwal Pelajaran Kelas 1 Kurikulum Merdeka
- Alokasi Waktu dan Jadwal Pelajaran Kelas 2 Kurikulum Merdeka
- Alokasi Waktu dan Jadwal Pelajaran Kelas 3 Kurikulum Merdeka
- Alokasi Waktu dan Jadwal Pelajaran Kelas 4 Kurikulum Merdeka
- Alokasi Waktu dan Jadwal Pelajaran Kelas 5 Kurikulum Merdeka
- Alokasi Waktu dan Jadwal Pelajaran Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Struktur Kurikulum Merdeka di SD
Kurikulum Merdeka untuk jenjang SD dirancang supaya transisi berjalan lurus dengan pembelajaran di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Untuk capaian Pembelajaran di awal kelas 1 tidak menuntut peserta didik untuk dapat membaca dan menulis. Hal ini dilakukan supaya guru PAUD tidak terbebani untuk mengajarkan calistung (baca, tulis, dan berhitung).
Pada struktur Kurikulum Merdeka SD mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan menjadi mata pelajaran IPAS. Mata pelajaran ini mulai dijarkan di kelas 4, 5, dan 6. Ada pengurangan materi untuk menekankan pada pemahaman tentang ilmu pengetahuan sebagai cara dalam melihat dan mengeksplorasi lingkungan, alam dan sosial budaya dalam keseharian.
Struktur Kurikulum Merdeka SD juga memperkenalkan pembelajaran berbasis projek sebagai kegiatan kokurikuler. Pembelajaran ini merupakan kegiatan yang kontekstual kolaboratif dan berorientasi pada menyelesaikan problem atau membuat karya. Pembelajaran berbasis projek dirancang untuk mengembangkan kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila.
Orientasi pembelajaran olahraga dan kesenian juga berubah pada struktur Kurikulum Merdeka. Dua mata pelajaran dijadikan lebih banyak praktik dengan hanya sedikit teori. Pembelajaran olahraga berisi kegiatan untuk kebugaran sedangkan kesenian berisi kegiatan berkarya untuk mengasah rasa seni. Karena itu pada Kurikulum Merdeka tidak ada buku teks olahraga ataupun seni untuk siswa.
Struktur baru pada Kurikulum Merdeka SD menjadikan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan. Mapel ini dapat diterapkan oleh sekolah yang sudah memiliki SDM memadai. Implikasinya yaitu guru perlu mempelajari secara lebih mendalam CP Kurikulum Merdeka serta elemen dan tahap perkembangan profil pelajar Pancasila.