Teori Konstruktivisme Jadikan Siswa Sebagai Pelaku Aktif Pembelajaran
Perlu Anda ketahui bahwa Kurikulum Merdeka berupaya untuk menerapkan teori konstruktivisme dalam pembelajaran. Menurut teori ini peserta didik sebagai pelaku aktif pembelajaran yang mengkonstruksi pengetahuan dengan melalui interaksi dan pengalaman nyata.
Capaian pembelajaran mementingkan kompetensi yang perlu dicapai, namun tanpa mengikat konteks dan konten pembelajarannya. Berdasarkan kompetensi tersebut, satuan pendidikan perlu mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan konteks sekolah. Tentunya yang relevan dengan perkembangan, minat, serta budaya peserta didik. Oleh karena itu, capaian pembelajaran perlu dikembangkan berdasarkan teori ini.
Pengertian Teori Konstruktivisme
Mungkin ada yang memahami tentang teori belajar ini. Teori belajar ini yang mengutamakan kegiatan mencipta serta membangun dari sesuatu yang telah dipelajari. Kegiatan membangun (konstruktif) yang akan memacu siswa untuk selalu aktif. Hal ini tentu akan berpengaruh dengan kecerdasannya yang turut meningkat. Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli yang mendefinisikan teori belajar tersebut.
1. Pengertian Menurut Hill
Hill memberikan pengertian bahwa teori belajar tentang tindakan mencipta suatu makna dari hal yang sudah dipelajari seseorang.
2. Pengertian Menurut Shymansky
Shymansky mengatakan bahwa teori belajar tentang aktivitas yang aktif, saat siswa melatih sendiri pengetahuannya dan mencari tahu hal yang sudah dipelajari. Bahkan sebagai proses menyelesaikan konsep dan ide baru dengan kerangka berpikir sendiri.
3. Pengertian Menurut Karli dan Margareta
Ahli lainnya yang turut memberikan pengertian tentang teori belajar ini yakni Karli dan Margareta. Menurut Karli dan Margareta, yakni sebuah proses belajar yang diawali dengan adanya konflik kognitif. Hingga pada akhirnya pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
4. Pengertian Menurut Samsul Hadi
Sedangkan Samsul Hadi turut berpendapat bahwa teori belajar ini sebuah upaya dalam membangun tata susunan hidup berbudaya modern.
Teori belajar konstruktivisme pastinya sudah bukan hal yang asing lagi di telinga. Siswa sebagai objek utama dalam pembelajaran di sekolah. Keberhasilan siswa dalam belajar menjadi tanggung jawab berbagai pihak. Mulai dari pendidik, lingkungan, orang tua, teman, dan sebagainya. Sebagai seorang pendidik, memang tidak dapat mengontrol faktor yang berasal dari luar jangkauan.
Lihat juga : 4 Sifat dan Karakteristik Seorang Guru yang Baik dan Harus Dimiliki
Meskipun demikian pendidik harus terus berupaya agar siswa dapat mempelajari dan memahami berbagai pengetahuan. Hingga siswa tersebut dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang bersifat membangun atau konstruktivisme memang menjadi solusi tepat. Saat siswa sudah tidak dapat diberi pembelajaran satu arah. Pembelajaran konstruktivisme memberikan kesempatan untuk siswa agar mampu bereksplorasi menggunakan media serta materi ajar yang sudah ada. Selain itu, membuat siswa aktif dalam menggali informasi di dalamnya.
Pendidik saat ini perlu menerapkan teori konstruktivisme dalam pembelajaran di kelas. Siswa sebagai pelaku aktif pembelajaran yang berkesempatan untuk bereksplorasi dengan media dan bahan ajar yang ada.