Yang Sering Dilupakan Guru, Melakukan Refleksi Diri
Cara yang sering dilupakan guru namun sangat penting untuk meningkatkan peran dan kemampuan guru adalah dengan senantiasa melakukan refleksi diri. Dengan refleksi diri juga faktor penting untuk membentuk guru yang inovasi dalam pembelajaran di kelas.
Lihat juga : Jangan Jadi Toxic Teacher, Guru Wajib Kenal Cirinya Lalu Menghindarinya
Pada kenyataannya masih banyak guru, baik secara individu maupun sesama guru lainnya, jarang sekali melakukan kegiatan refleksi diri. Padalah refleksi diri ini merupakan kunci utama bagi guru-guru di Indonesia untuk selalu meningkatkan kompetensi profesionalnya.
Refleksi diri bisa dijadikan literatur utama guru dalam mengembangkan strategi-strategi baru untuk menyelesaikan permasalahan proses belajar dan mengajar. Yang akhirnya dapat menjadi kultur acuan dalam pengembangan praktik pembelajaran yang profesional.
Apa saja tujuan guru melakukan refleksi diri?
- Guru bisa belajar untuk mengaktifkan proses kesadaran keprofesionalan diri selama mereka mengajar sehingga terjadi hubungan yang baik antara guru dan siswa.
- Reflesksi diri membantu untuk merangsang kesadaran diri emosional guru dengan cara yang lebih baik. Sehingga perasaan, emosi, kebutuhan, dan nilai-nilai dalam dirinya juga lebih baik.
- Membantu guru untuk menyadari kualitas muridnya sehingga akan lebih optimal dalam membimbing murid dalam pembelajarannya. Selain itu juga membantu memobilisasi kualitas siswa di sekolah dan kehidupan sehari-hari
Apa saja manfaat ketika guru melakukan refleksi diri?
- Membantu guru dalam mengidentifikasi dan melokalisasi masalah-masalah yang dihadapi guru dari kegiatan yang sudah dilakukan.
- Memaknai pengalaman berdasarkan tujuan yang sudah dicapai, proses yang dialami, tantangan yang dihadapi, serta pelajaran yang didapat.
- Refleksi diri juga sebagai evaluasi atas pencapaian pembelajaran yang sudah dilakukan guru.
- Membantu guru mengintegrasikan seluruh aspek perkembangan profesional dengan alami.
Tidak cuma berbekal pengalaman mengajar saja bagi guru untuk menjadi professional. Tetapi dibutuhkan banyak belajar untuk terampil bagaimana menciptakan pembelajaran yang bermakna. Ada tiga unsur yang senantiasa menjadi bahan refleksi diri guru. Tiga unsur itu yaitu: pengetahuan konten, pedagogik, dan pengemasan konten dalam pembelajaran.