Tips Supaya Guru Memiliki Kinerja Efektif dan Semangat di Bulan Puasa
Memasuki bulan suci Ramadhan, guru yang beragama islam wajib menjalankan ibadah puasa. Tugas mengajar pada bulan Ramadhan ini mungkin saja bisa terasa melelahkan bagi guru. Meski begitu pada bulan yang penuh dengan pahala itu kinerja guru harus tetap prima demi mendukung murid dalam menerima pelajaran.
Saat menjalani ibadah puasa, guru dapat lebih sering merasa lelah sehingga kinerja menurun. Guru perlu menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar dan berenergi untuk kelancaran belajar mengajar di kelas. Berikut beberapa tips yang guru dapat ikuti saat mengajar di bulan puasa.
1. Menjaga Stamina Tubuh
Faktor yang penting supaya guru tetap bisa aktif yaitu menjaga stamina dan tubuh untuk tetap sehat. Mengajar apalagi di jenjang Sekolah Dasar membutuhkan energi dan konsentrasi, terlebih lagi saat bulan puasa.
Untuk itu, guru bisa melakukan hal-hal berikut:
Makan bernutrisi saat sahur dan berbuka
Sebaiknya guru memilih makanan dan minuman yang bernutrisi dengan secukupnya. Menu yang seimbang seperti karbohidrat, serat dan protein dapat menjaga energi guru lebih lama. Jangan lupa untuk juga konsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur, serta minum air dengan cukup.
Olahraga dengan intensitas ringan
Supaya tetap bugar, olahraga seperti jalan santai, yoga dan senam ringan, serta bersepeda santai cocok dilakukan menjelang buka puasa tanpa menguras terlalu banyak energi atau membuat dehidrasi.
Tidur dengan teratur
Walau harus bangun untuk mempersiapkan sahur, usahakanlah untuk tetap mengatur waktu tidur dengan baik. Guru bisa tidur lebih awal di malam hari, mencuri waktu untuk tidur siang selama 20-30 menit saat istirahat akan membuat guru jadi tambah fresh.
2. Membuat Pembelajaran Dua Arah
Mengajar secara satu arah, dimana guru lebih banyak mendominasi seperti memberi ceramah dari awal hingga akhir bisa membuat cepat merasa haus atau kelelahan. Supaya bisa mengelola energi dengan yang lebih baik, guru dapat lebih banyak menerapkan pembelajaran juga melibatkan keaktifan siswa di kelas.
3. Memberi Waktu untuk Jeda
Guru bisa memberikan waktu jeda sejenak untuk siswa di sela-sela sesi pembelajaran. Waktu jeda bisa dilakukan ketika akan transisi dari topik satu ke yang lainnya. Tak hanya siswa, guru juga bisa terbantu untuk mengistirahatkan pikiran sehingga bisa lebih fokus dan rileks.
Sebuah penelitian juga menyebutkan, seorang yang terus menerus belajar menunjukkan penurunan performa secara progresif dalam waktu lima puluh menit. Sementara, seorang yang mengambil istirahat menunjukkan performa yang stabil atau konsisten.
Pada waktu jeda, guru juga bisa menginisiasi aktivitas ice-breaking yang tidak terlalu melelahkan untuk dilakukan bersama, misalnya sambung cerita, atau stretching di kelas. Memberi ruang dan waktu sejenak dalam kegiatan belajar mengajar membuat siswa dapat mengistirahatkan pikiran.
Itu beberapa tips yang guru dapat ikuti selama mengajar dan mendukung siswa di bulan puasa Ramadhan. Jika guru tetap bersemangat, siswa pasti juga ikut merasakan dampaknya dalam belajar di kelas.